• Berita Terkini

    Jumat, 29 Juni 2018

    Unggul di Pilkada, Ganjar Pranowo Diperiksa KPK

    JAKARTA – Euforia Ganjar Pranowo yang unggul sementara dalam gelaran Pilkada Jawa Tengah (Jateng) sedikit terganggu. Ya, calon gubernur (cagub) Jateng petahana itu kembali berurusan dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemarin (28/6/2018), dia diperiksa sebagai saksi kasus e-KTP untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Made Oka Masagung.


    Pemeriksaan sehari setelah coblosan pilkada itu merupakan inisiatif Ganjar. KPK sebelumnya mengagendakan pemeriksaan Ganjar sebelum Lebaran. Namun, saat itu, Ganjar meminta penjadwalan ulang seiring kesibukan menjelang hari pencoblosan. ”Saya minta setelah coblosan, nggak enak juga kalau masih proses begitu (di KPK), nanti ndak konsen,” ujar Ganjar usai diperiksa penyidik.


    Ganjar tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.40. Sekitar pukul 11.52 atau dua jam kemudian, Ganjar keluar dari ruang penyidik KPK. Pemeriksaan yang dilaukan cukup singkat itu terkait dengan pembahasan proyek e-KTP di DPR dan dugaan aliran dana ke kalangan anggota DPR periode 2009-2014. Saat proyek tersebut bergulir, Ganjar menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.


    Selain proses penganggaran, Ganjar juga diperiksa terkait dengan kapasitas Irvanto dan Made Oka dalam proyek e-KTP. Ganjar ditanya perihal hubungannya dengan kedua orang dekat mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) tersebut. ”Nggak kenal,” kata Ganjar menjawab pertanyaan tentang apakah mengenal Irvanto dan Made Oka.


    Sebagaimana diberitakan, dalam kasus e-KTP nama Ganjar memang beberapa kali mencuat. Bahkan, kader PDI Perjuangan itu sempat dituding menerima uang USD 500 ribu dalam proyek e-KTP. Namun, dalam vonis Setnov, tudingan itu tidak menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang dibacakan beberapa waktu lalu.


    Disisi lain, usai memenuhi panggilan KPK, Ganjar kemarin langsung menemui sejumlah petinggi PDIP. Termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Dia melaporkan hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jateng. Berdasar hitung cepat, pasangan Ganjar-Taj Yasin unggul 58,58 persen atas pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang memperoleh suara 41,42 persen.


    Ganjar pun kembali menyampaikan keinginannya bertemu dengan Sudirman Said, rivalnya di Pilkada Jateng. Hingga kemarin, Ganjar mengaku belum sempat bertemu dengan Sudirman setelah hari pencoblosan. ”Saya sih pengin ketemu, sudah kangen. Saya kampanye terakhir sowan (bertamu) ke rumahnya (Sudirman),” imbuh Ganjar.


    Di sisi lain, menanggapi hasil Pilkada, cagub Jateng nomor urut dua Sudirman menilai, hasil hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga survei, belum menunjukkan siapa pemenang di Jateng. Menurut dia, hasil penghitungan KPU harus menjadi panduan bagi pasangan calon, sebelum memastikan kemenangan. ”Bagi kami, pilkada belum selesai,” kata Sudirman dalam keterangannya.


    Menurut Sudirman, perjuangan saat ini adalah mengawal suara hingga saat penghitungan resmi KPU usai. Menurut dia, pada saatnya nanti KPU Jateng akan mengumumkan hasil rekapitulasi suara pilkada. "Mengawal suara ini mulai dari TPS, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi," kata cagub yang berpasangan dengan Ida Fauziyah itu.

    Sudirman menyebut, di banyak titik di seluruh penjuru Jawa tengah, relawan Sudirman-Ida mengamati dan melaporkan kemenangan yang merata.  Bahkan di titik-titik yang secara tradisional menjadi basis suara pasangan petahana. 


    Meski begitu, lanjut Sudirman, sejak awal pihaknya merasakan betul upaya upaya untuk menciderai Pilkada Jateng oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Sudirman menilai ada jutaan DPT bermasalah, fitnah, kampanye hitam, dan berbagai tekanan yang dialami oleh relawan maupun paslon. "Hal-hal di atas harus menjadi catatan penting," kata mantan Menteri ESDM itu.


    Sudirman berpesan pada para saksi dan relawan, bahwa hari-hari mendatang justru sangat penting untuk menjaga semangat juang. Karena itu, para saksi dan relawan harus tetap siaga hingga proses penetapan akhir di KPU Jateng. "Kawal suara, persiapkan dokumentansi sebaik-baiknya. Catat seluruh kejanggalan yang terjadi," tandasnya. (tyo/bay)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top