• Berita Terkini

    Jumat, 01 Juni 2018

    "Tlindes Paku", Permainan Menantang Anak-anak Kebumen Tunggu Buka Puasa

    saefur Rohman /  Kebumen Ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Entah siapa yang memulainya, anak-anak di Kelurahan Tamanwinangun dan Panjer, Kecamatan Kebumen ini punya permainan unik saat menunggu buka puasa. Permainan unik itu adalah menyulap paku menjadi sebuah pisau di atas rel dengan memanfaatkan "jasa" kereta api yang melintas.

    Demi permainan menantang ini, anak-anak itu bahkan tak mengindahkan bahaya yang mengintip. Agar tak berpindah dari lokasinya, paku-paku itu mereka ikat sedemikian rupa.  Anak-anak pun bersorak sorai saat kereta api melintas yang artinya paku mereka kini telah menjadi sebilah pisau.

    Rahmat (7), salah satu anak Kelurahan Tamanwinangun, mengaku hanya iseng melakukan permainan itu. "Buat mainan aja sih, buat pisau pisauan," katanya ditemui, Rabu (30/5/2018).

    Darmawan (45), salah satu warga mengaku tidak tahu siapa dan sejak kapan permainan "nlindes paku" itu dimulai. Sejak masa kecilnya, permainan itu sudah ada sampai sekarang. Bahkan, dia termasuk yang melakukannya saat kecil.

    "Dari dulu sudah ada. Dulu saya juga sering nlindes paku buat bikin pisau, kata warga Desa Argopeni Kecamatan Kebumen itu.

    Salah satu Polisi Khusus Kereta (Polsuska) Sigit (25) mengatakan, rel kereta memang menjadi salah satu tempat yang dipilih warga untuk menunggu buka puasa. Setiap hari, puluhan bahkan ratusan orang yang ngabuburit di pinggir rel.

    "Hampir seriap sore ramai, ya mereka hanya duduk-duduk melihat kereta lewat. Ada juga anak-anak yang bermain seperti itu," katanya yang selalu berjaga untuk menjaga agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

    Di sisi lain momen keramain tersebut dimanfaatkan oleh seumlah pedagang untuk mengais rizki, banya pedagang yang berjualan dengan radisu 10 meter dari rel

    kereta.
    Beraneka macam pedagang yang berjualan dilokasi yang tak jauh dari timur Stasiun Kebumen seperti penjual es buah, sosis bakar dan aneka takjil. "Alhamdulila selalu laku habis karna tiap hari disini selalu ramai," kata Sunaryo (51) slah satu penjual Batagor warga Desa Gesikan Kecamatan Kebumen. (ada penjagaan terlibih tempat tersebut sering digunakan warga sebagai penyebrangan tanpa palng pintu. "Hampir seriap sore ramai, ya mereka hanya duduk - duduk melihat kereta lewat, kitatetap jaga untuk keamanan dan memperingatkan apanila akan ada kereta api lewat," katanya.

    Disisi lain momen keramain tersebut dimanfaatkan oleh seumlah pedagang untuk mengais rizki, banya pedagang yang berjualan dengan radisu 10 meter dari rel kereta.

    Beraneka macam pedagang yang berjualan dilokasi yang tak jauh dari timur Stasiun Kebumen seperti penjual es buah, sosis bakar dan aneka takjil. "Alhamdulila selalu laku habis karna tiap hari disini selalu ramai," kata Sunaryo (51) slah satu penjual Batagor warga Desa Gesikan Kecamatan Kebumen. (saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top