• Berita Terkini

    Rabu, 20 Juni 2018

    Sebelum Meninggal, Teguh Twan Berpesan Soal Tugu Lawet

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Perancang Tugu Lawet Kebumen Tan Giok Twan atau yang akrab disapa Teguh Twan, tutup usia karena sakit paru-paru yang dideritanya, Minggu (17/6/2018). Kepada keluarganya, almarhum yang juga dikenal pelukis itu sempat berpesan soal tugu lawet.

    “Bapak kerap perpesan agar Tugu Lawet Kebumen kembali dibuat polos, yakni menggunakan warna putih batu cadas. Bapak sering kali menyampaikan hal itu. Bahkan setiap bertemu dengan saya selalu menyampaikan hal tersebut,” tutur Putri Teguh Twan Natalia, Selasa (19/6/2018).

    Kepergian Teguh Twan tak hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga, melainkan juga para kalangan seniman. Bahkan karya-karya Teguh dikenal halus dan sangat detail. Salah satu muridnya yang kini telah sukses menjadi seniman mendunia Basuki Prahoro (53) juga datang dari Jakarta untuk melayat.

    Sementara itu salah satu sahabat Teguh Twan yakni R Bintoro atau Liem Bing Khoan (71) warga Kecamatan Kutowinangun menyampaikan bahwa lukisan Teguh Twan sangat bagus di permainan pencahayaan. Dengan demikian maka lukisan akan tekesan hidup. “Dulu saya pernah meminta untuk melukis, dan hasilnya sangat bagus,” jelasnya.

    Basuki Prahoro yang juga menjabat sebagai wakil Ketua Asosiasi Perupa Nasional (Apena) menyampaikan, jika murid Teguh Twan tidak banyak bahkan sangat sedikit. Adapun metode yang digunakan dalam mengajar yakni suruh melihat dan mencoba.

    Jika belum dapat memahami materi yang diberikan sebelumnya, maka hari berikutnya dilaksanakan pengulangan. “Hal itu dilaksanakan terus hingga materi dapat dipahami dengan tuntas,” katanya yang juga meraih karya terbaik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta angkatan tahun 1993.

    Saat belajar dengan Teguh Twan selama lima tahun, Basuki mengaku belum pernah sekali pun melihat Teguh marah. Teguh sangat sabar dalam mendidik dan memberi pemahaman kepada muridnya. “Tidak pernah marah dan sangat sabar. Bagi saya Teguh Twan adalah sosok guru, orang tua sekaligus sahabat,” paparnya.

    Teguh Twan meninggal di usia 79 tahun pada Minggu (17/6). Upacara tutup peti dilaksanakan Senin (18/6). Upacara Penghiburan/Misa dilaksanakan Rabu (20/6) pukul 09.00 WIB. Sedangkan upacara pembarangkatan pada pukul 10.00 WIB. Teguh Twan meninggal setelah sebelumnya menderita sakit paru-paru.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top