• Berita Terkini

    Sabtu, 02 Juni 2018

    Investigasi Kondisi Truk Maut Bumiayu,KNKT Merasa Dibatasi

    BUMIAYU - Upaya investigasi yang dilakukan tim Investigator ln Charge dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sepertinya belum berjalan mulus. Pasalnya, akses untuk mendalami fisik truk maut terbatas.

    Investigasi terhadap kasus kecelakaan maut di Bumiayu tersebut melibatkan Dirjen Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta menggandeng akademisi dari Fakultas Teknik UGM serta Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal. Sejumlah aspek menjadi sasaran investigasi kecelakaan yang menyebabkan 12 korban tewas yang terjadi pada Minggu 20 Mei 2018 lalu tersebut.

    Investigator ln Charge KNKT Achmad Wildan yang juga pemimpin investigasi KNKT, Kamis (31/5) mengatakan, investigasi dilakukan dengan mengambil data objek faktual baik dari sisi kondisi jalan jalan dan juga kendaraan. "Kita lakukan pengukuran-pengukuran, sudah tahu masalahnya. Selanjutnya dilakukan perumusan," ungkap Wildan.

    Hanya saja, lanjut Wildan, pihaknya masih kesulitan dalam menginput data dari kendaraan truk bernomor Polisi H 1996 CZ sebagai pemicu terjadinya kecelakaan. Kondisi ini diakibatkan belum diberikannya akses oleh pihak kepolisian saat tim investigasi hendak melakukan pengambilan data. "Untuk kendaraan masih belum dapat akses dari kepolisian, kami curiga di roda depan antara kiri dan kanan kampasnya berbeda. Tadi minta ijin membongkar atau membuka tapi belum diijinkan," ucapnya.

    Menurut Wildan, dua roda depan truk ini berbeda. Di mana salah satu ban bias, sedang satunya berjenis radial dengan kampas berbeda jenisnya. "Ada yang berkurang tentunya berpengaruh pada pengereman. Hanya saja untuk lebih dalam kita tidak tahu, karena belum diberi akses untuk membuka lebih lanjut," imbuhnya.

    Dikatakan Wildan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan temuan sekaligus melakukan upaya-upaya penanganan baik jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

    "Kita buat catatan-catatan maupun hipotesa. Kerja secepatnya, selanjutnya menghadap Bupati minta difasilitasi untuk mengumpulkan semua pihak, mulai kementerian PUPR, Dirjen Perhubungan Darat, semuanya harus turun. Hasilnya nanti harus disampaikan pada masyarakat," tandasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Tim invesitigator juga menemui perwakilan warga masyarakat untuk mendapatkan informasi sekaligus mengetahui kondisi sosial masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur nasional khusunya antara Bumiayu-Paguyangan. "Kondisi psikologis masyarakat sudah sangat ketakutan, terlebih sejauh ini belum ada langkah nyata dari Pemerintah untuk mengatasi kecelakaan yang berulangkali terjadi. Setiap hari warga merasa diteror oleh kecelakaan," ungkap Rahmat, warga setempat.

    Belasan insiden kecelakaan terjadi disepanjang jalur Bumiayu -Paguyangan, puluhan nyawa dan juga korban luka menjadi trauma tersendiri bagi warga. Selain keselamatan jiwa, warga juga dihantui kerusakan materil setiap terjadi kecelakaan, sebab dari beberapa kejadian kendaraan juga menabrak bangunan rumah mereka.
    Terpisah, Kapolres Brebes AKBP Sugiarto saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan tertulis mengaku tidak bewenang menjelaskan hal tersebut. Namun pihaknya memastikan proses pemberian santunan terhadap kerugian material masih berlangsung. (pri/ism)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top