• Berita Terkini

    Sabtu, 09 Juni 2018

    Bantuan Non Tunai di Kebumen Sasar 118.235 Keluarga

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Kebumen mulai disalurkan, Jumat (8/6/2018). Penyaluran tersebut dilaunching oleh Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, di Pendopo Kecamatan Sruweng.

    Kepala Dinas Sosial PPKB Kebumen, HA Dwi Budi Satrio, mengatakan jumlah penerima BPNT di Kabupaten Kebumen mencapai 118.235 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya. "Setiap KPM menerima bantuan uang senilai Rp 110 ribu yang bisa digunakan untuk membeli beras dan telur," kata Budi Satrio.

    Mekanisme penggunaan BPNT melalui akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di e-Warong atau pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Bank yang ditunjuk.

    Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu. Dana BPNT senilai Rp 110 ribu hanya bisa ditukarkan dengan beras atau telur. "Jadi tidak bisa ditukarkan untuk membeli paket internet, pulsa, minyak goreng, atau sembako lainnya,” jelasnya.

    Dalam acara launching tersebut, Plt Bupati menyerahkan BPNT secara simbolis kepada KPM, dan menyaksikan beberapa KPM saat melakukan proses penggesekan kartu voucher senilai Rp 110.000 pada mesin sistem e-walet, untuk selanjutnya ditukar dengan 9 kilogram beras dan telur 1 kilogram.

    Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menyampaikan kegiatan ini adalah sebuah terobosan, sekaligus bukti keberpihakan Pemkab Kebumen kepada masyarakat, khususnya Rumah Tangga Miskin (RTM). 

    BPNT tahun 2018 diluncurkan sebagai upaya untuk menyalurkan bantuan pangan. Bantuan yang diawali bantuan bersubsidi Rastra atau program Raskin agar lebih tepat sasaran tepat jumlah, tepat waktu. "Melalui program ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan penerima manfaat dalam memilih jenis, kualitas, harga dan tempat membeli," kata Yazid Mahfudz.

    Program BPNT juga diharapkan dapat sekaligus meningkatkan ekonomi rakyat. Dengan memberdayakan Kios atau Warung/Bumdes. Sehingga dapat melayani  transaksi secara elektronik melalui sistem sistem perbankan. Dalam jangka panjang, diharapkan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi penerima manfaat. Penyaluran BPNT diharapkan juga dapat mendorong perilaku produktif masyarakat.

    "Saat ini, telah ada 280 e-Warong yang disiapkan oleh BNI untuk menyalurkan dan menyiapkan beras serta telur kepada KPM," ujarnya. 

    Proses yang saat ini dilakukan adalah pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Khususnya peserta BPNT yang berasal dari Non PKH. Program BPNT merupakan kerja kolektif.

    "Karenaya  perlu dukungan lintas OPD, Camat, Kepala Desa, dan juga perbankan, dan pemangku kepentingan lain. Semua harus bersinergi. Pastikan program ini berjalan baik, lancar, tepat sasaran dan tepat waktu," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top