• Berita Terkini

    Jumat, 18 Mei 2018

    Tips Puasa supaya Berjalan Lancar tanpa Lemas

    dr Rachmat Wahyudi 
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap Umat Muslim. Puasa juga merupakan bagian dari Rukun Islam yakni yang ke empat. Agar dapat menjalankan puasa dengan baik, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang lambat dicerna diwaktu sahur, dan makanan manis diwaktu berbuka.

    Hal ini disampaikan oleh dr Rachmat Wahyudi. Adapun makanan yang lambat dicerna meliputi sayur, buah, sereal, roti gandum dan lain sebagainya. “Sebaiknya jangan konsumsi minuman berkafein seperti kopi atau minuman yang manis-manis saat sahur,” tuturnya, Kamis (17/5).

    Meski tidak baik mengkonsumni makanan manis diwaktu sahur, namun makanan manis atau madu baik dikonsumni sewaktu berbuka puasa. Makanan manis akan memulihkan tenaga sehingga tubuh menjadi bugar kembali. “Cukupkan istirahat di siang dan sore hari. Olah raga ringan dapat dilakukan menjelang saat berbuka atau setelah berbuka puasa, seperti jalan kaki atau naik sepeda,” terangnya.

    Pihaknya menegaskan berbukalah dengan makanan yang manis tapi jangan berlebihan. Biasanya dimulai dengan mengkonsumsi kurma atau jajan pasar. Konsumsi cairan yang cukup banyak, buah dan sayur. Hal ini tentunya  tentu disertai diet yang seimbang dengan makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, roti, kentang), protein (ikan, telur, tahu, tempe, ayam), dan sedikit lemak (minyak, mentega). “Yang terpenting jangan ada fenomena 'balas dendam' alias makan yang berlebihan saat berbuka puasa sampai dengan sahur,” katanya.

    dr Rachmat menyampaikan, berpuasa di Bulan Ramadan itu menyehatkan jika dilakukan dengan benar, bahkan setelah beberapa hari berpuasa kadar endorfin di dalam darah akan meningkat. Ini membuat tubuh lebih bugar dan nyaman. Puasa sangat baik dilaksanakan oleh orang-orang yang masih sehat (tidak punya penyakit).

    Bagi yang menderita penyakit kronik degeneratif (seperti hipertensi, diabetes, penyakit paru, jantung, ginjal) tapi terkontrol/terkendali, juga bisa tetap menjalani Ibadah Puasa Ramadhan. “Namun bagi yang penyakitnya tidak terkontrol atau kurang gizi/renta sebaiknya tidak berpuasa,” paparnya.

    Menurutnya, bagi yang masih terkontrol penyakitnya, maka saat mengkonsumsi obat-obatan yang harus diminum teratur dapat dilakukan saat berbuka hingga sahur. Pasien juga diharapkan meminta petunjuk dokter tentang dosis, frekuensi dan waktu minum obatnya. “Bila perlu minta dokter untuk memeriksa dengan seksama apakah cukup sehat untuk berpuasa. Jangan memaksakan diri untuk berpuasa, bila merasakan kondisi yang tidak sehat,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top