• Berita Terkini

    Jumat, 11 Mei 2018

    Terduga Provokator Kerusuhan Mako Brimob Pimpinan JAD Pekanbaru

    fotofredriktarigan/jawapos
    JAKARTA - Sekitar pukul 09.00 kemarin (10/5/2018), beberapa polisi tampak memasang garis polisi di sekitar kamar jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi di sekitar kamar jenazah, yang terdapat masjid dan ruang VIP disterilkan. Beberapa orang yang ada di situ diminta untuk minggir.


    Pukul 09.30, dua mobil ambulance warna hijau tua tiba di RS Polri . Dari ambulance kedua, diturunkan seorang pria dengan kursi ruda. Wajahnya ditutup masker, badannya ditutup selimut, kakinya tampak diikat dengan tali. Pria di kursi roda itu didorong oleh petugas. Di belakangnya tampak dua polisi bersenjata laras panjang mengawal.

    Kepala Forensik RS Polri Kramajati Kombes Pol Edi Purnomo akhirnya membuka identitas pria yang didorong di kursi roda tersebut. Edi membenarkan jika pria tersebut adalah Wawan Kurniawan alias Abu Afif. ”Iya, masih diobservasi,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp kemarin.


    Abu Afif memang sempat masuk ke IGD RS Polri. Hanya sekitar 30 menit dia diperiksa di IGD. Selanjutnya, Abu Afif dirawat di kamar VIP RS Polri. ”Luka di bahu kiri,” ujar Edi. Namun Edi enggan menjelaskan lebih lanjut penyebab luka yang diderita Abu Afif.


    Abu Afif diduga sebagai pemicu dan provokator kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa lalu (8/5). Pemicunya adalah makanan yang dikirim oleh keluarganya tak kunjung diberikan oleh petugas. Dia lalu memprovokasi napi lainnya untuk berontak, menjebol terali besi, dan menyerang petugas.


    Wawan ditahan di Mako Brimob lantaran terlibat kasus terorisme. Dia ditangkap Densus 88 pada 24 Oktober 2017 dalam operasi serentak di empat lokasi.


    Pada hari itu, Densus 88 menangkap lima orang di Riau. Salah satunya Wawan yang ditangkap di Pandau Permai, Pekanbaru. Dengan nama alias Abu Afif, dia merupakan pemimpin Amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Pekanbaru, Riau.


    Wawan ditangkap karena memimpin baiat pada i'dad atau penyiapan kekuatan di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau. Dia juga disebut mengetahui adanya pelatihan menembak dan membuat bom yang dilakukan di Jambi. Tak hanya itu, Wawan juga disebut aktif mendorong anggota JAD Pekanbaru untuk melakukan teror dengan menyasar polisi dan kantor polisi di Riau.


    Salah satu rekan Wawan yang hari itu juga ditangkap Densus 88 adalah Beny Syamsu alias Abu Ibrahim. Dia merupakan salah satu peserta pelatihan menembak dan merakit bom di Jambi. Dia juga terlibat dalam perencanaan aksi teror dengan menarget tiga kantor polisi di Pekanbaru. Beny inilah satu-satunya napi yang tewas dalam kerusuhan di rutan Mako Brimob. (lyn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top