• Berita Terkini

    Jumat, 25 Mei 2018

    Polri Sudah Punya Data Jaringan JAD

    JAKARTA—Polri memastikan hampir semua pelaku aksi teror belakangan berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Karena itu, institusi yang dipimpin Jenderal Tito Karnavian itu berupaya untuk mengungkap seluruh jaringan.


    Menurut Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto, data hampir semua anggota jaringan telah diketahui. Saat ini tinggal proses untuk menangkap mereka.

    ”Hingga saat ini masih terdata 74 orang yang ditangkap. Dicari semua pelan-pelan,” tutur Setyo di Jakarta kemarin (24/5/2018).


    Setyo mencontohkan pengeboman tiga gereja dan upaya penyerangan Mapolrestabes Surabaya pada 13 dan 14 Mei lalu. Dalam insiden tersebut, para pelaku membuat sendiri bom tersebut.


    ”Mereka membuat acara yang menyampaikan film-film kekerasan bahkan film yang mengajarkan pembuatan bom,” ungkapnya.


    Menurut Setyo, yang dilakukan teroris memang menciptakan rasa takut. Itulah yang harus diantisipasi. ”Jangan sampai masyarakat takut,” terang mantan Wakabaintelkam tersebut.


    Sementara itu, pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan, persoalan terorisme ini perlu ditangani menyeluruh. Selama ini dominasi penegakan hukum belum bisa diimbangi oleh deradikalisasi.


    ”Padahal ini penting,” jelasnya.


    Khususnya untuk benar-benar mengubah keyakinan para anggota dan simpatisan kelompok teror. Dia menuturkan, keyakinan yang salah itu bisa diluruskan. ”Ya, lagi-lagi harus kontrawacana,” paparnya.


    Semua keyakinan yang berasal dari ajaran dari kelompok teror harus dibantah sementah-mentahnya. Caranya, pertemukan semua tokoh kelompok teror dan lakukan diskusi.

    ”Biar kemudian anggota dan simpatisan itu menilai mana yang benar dan salah,” jelasnya.


    Dengan begitu, anggota dan simpatisan kelompok teror bisa menyadari perbuatannya selama ini. ”Ini kuncinya yang selama ini belum dilakukan,” terangnya. (idr/ttg)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top