• Berita Terkini

    Jumat, 18 Mei 2018

    Polda Jatim Total Tangkap 23 Teroris di Jatim

    SURABAYA-Polda Jatim kemarin merilis tangkapan tersangka teroris di Jatim. Dari rilis kemarin, sebanyak 23 tersangka teroris ditangkap pasca bom bunuh diri di tiga gereja dan di Mapolrestabes Surabaya. Jumlah itu termasuk tangkapan terakhir di Probolinggo dan Sidoarjo pada Rabu (16/5/2018) malam lalu. Dari penangkapan kemarin, satu orang ditembak mati karena melakukan perlawanan.


      “Ada yang menyerahkan diri satu, ketika kami melakukan penangkapan di Sidoarjo,” ucap Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, kemarin. Penangkapan tersebut, terus berlangsung hingga ke Probolinggo. Mereka kembali menangkap tiga terduga teroris. Mereka kemudian diketahui bernama, Muhammad Fatwa, Irvan Suhardianto, dan Harits Arifin. Mereka ditangkap di kediamannya masing-masing. Dua diantaranya berada di Kecamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo.


    Yang mengejutkan adalah, salah satu terduga teroris merupakan seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN). Dia adalah Harits Arifin. Sehari-hari, dia mengajar sebagai guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar, Probolinggo. Statusnya di sekolah tersebut merupakan seorang wali kelas, dari XII TKR (teknik kendaraan ringan) 3.


    Dikonfirmasi tentang hal tersebut, Machfud hanya membenarkan tentang adanya terduga teroris yang berstatus ASN. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, tentang bagaimana statusnya sebagai tersangka teroris mempengaruhi Harits. “Sepertinya, sudah menjadi logika jika dia ditetapkan sebagai tersangka secara hukum, status dia akan hilang, tapi saya tidak tahu lagi,” tegas pria asli Ketintang, Surabaya tersebut.


    Machfud juga menjelaskan bahwa pihaknya mem-back up penuh Densus 88 Antiteror untuk melakukan pembersihan jaringan teroris. ''Di Jatim, penanganan sudah menunjukkan hasil. Warga sudah mulai beraktivitas seperti biasa,'' katanya. Machfud memberi patokan, kepada jumlah warga yang ikut dalam salat tarawih, yang pertama pada Rabu (16/5) yang lalu di Masjid Al-Akbar, Surabaya. “Ada dua puluh ribu jamaah yang datang, kalau masih takut, tidak akan ada sebanyak itu yang datang,” ungkapnya.


    Namun, dia juga tidak mau lengah. Hanya karena, masyarakat sudah kembali beraktifitas seperti biasa, tanpa terganggu. Dia tetap akan melakukan beberapa pencegahan, di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jatim. Beberapa diantaranya, adalah dengan melakukan patroli keliling.


    Terutama di misa pertama di hari Minggu (20/5) besok. Machfud, sudah berencana, untuk bersinergi dengan Kodam V Brawijaya. Agar melakukan penjagaan di beberapa titik di Jawa Timur. Menurutnya, meminta tolong ke pihak TNI sah-sah saja. Mengingat, perintah ini sudah diturunkan langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. “Pak Kapolri sudah memberikan mandat, untuk bersinergi dengan TNI. Secepatnya, kami akan mengkomunikasikan hal ini ke Panglima Kodam,” pungkas mantan Kapolda Kalimantan Selatan tersebut. (bin/ano)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top