• Berita Terkini

    Jumat, 18 Mei 2018

    Pimpinan PonPes Al-Hasani Kecam Aksi Terorisme

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Pimpinan Pondok Pesantren (PonPes) Al Hasani Desa Jatimulyo Alian Gus Fahrudin Achmad Nawawi, mengecam segala bentuk aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Pihaknya juga menegaskan agar masyarakat selalu menjaga kerukunan umat beragama.

    Aksi terorisme di Indonesia memang telah berulang kali terjadi. Bahkan baru-baru ini aksi terosisme menyerang Mapolda Riau pada Rabu (16/5) kemarin.  Sebelumnya aksi teroris juga terjadi di Makobrimob Kelapa Dua Depok. Bukan hanya itu saja, teror bom juga terjadi di tiga tempat ibadah/Gereja di Surabaya, Rusunawa Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya. Semua aksi teror tersebut mengakibatkan jatuhnya korban luka dan korban jiwa. Teror juga menciptakan kecemasan terhadap masyarakat.

    Gus Fahrudin menyampaikan keprihatinannya dan mengutuk keras tindakan biadab aksi teroris tersebut. Kepada para korban dan keluarganya, pihaknya juga menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Dalam hal ini Gus Fahrudin mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparatur keamanan untuk mengusut tuntas aksi terorisme. “Hukum seberat-baratnya agar tidak ada aksi teror lagi,” tuturnya didampingi adiknya Gus Asyhari Muhammad Al Hasani, Kamis (17/5/2018).

    Pihaknya berharap masyarakat dapat bersatu-padu menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan masing-masing, terlebih pada Bulan Suci Ramadhan. Masyarakat juga digarapkan tidak terprofokasi. Ini dilaksanakan dengan terus-menerus menggalang solidaritas kemanusiaan. “Segala bentuk terorisme dan radikalisme harus dihilangkan dari Kabupaten Kebumen,” paparnya.

    Dalam kesempatan kali ini pihaknya dengan segenap santri, dan elemen masyarakat lainnya siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparatur keamanan dalam mencegah terjadinya aksi terorisme dan penyebaran ajaran radikalisme di wilayah Kabupaten Kebumen.

    Ajaran radikalisme sangat tidak sesuai dengan ajaran agama manapun serta nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar Negara Indonesia. “Ajaran Radikalisme sangat membahayakan keutuhan NKRI. Terlebih Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya ras dan agama,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top