• Berita Terkini

    Selasa, 22 Mei 2018

    Over Tonase Jadi Penyebab Laka Maut Bumiayu

    TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES
    BUMIAYU – Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, Senin (21/5/2018) menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan truk maut.

    Dimana kecelakaan itu menyebabkan belasan korban tewas di ruas jalan nasional Tegal-Purwokerto wilayah Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu pada Senin (20/5/2018) sore.

    Guna mengetahui secara detail penyebab kejadian tersebut, Tim TAA menurunkan sejumlah perlengkapan. Yakni 3D Laser Scanner, Varo, serta menerbangkan pesawat tanpa awak(drone). Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng Kombes Pol Bakharuddin Muhammadsyah mengatakan, penyebab kecelakaan tragis tersebut, yakni adanya kelebihanbeban muatan (over tonase) atas kendaraan truk Fuso bernomor Polisi H 1996 CZ.

     ”Penyebab kecelakaan, bukan karena rem blong. Namun karena muatan yang berlebihan, sehingga terjadi kegagalan pengereman,” ungkapnya, didampingi Kapolres Brebes AKBPSugiarto.

    Bakhruddin mengatakan, saat kejadian truk melaju dari arah Ajibarang-Bumiayu dengan melewati Flyover Kretek, Kecamatan Paguyangan. Saat beroperasi, total muatan yangdiangkut oleh truk berupa 600 karung gula. Masing-masing gula memiliki berat 50 kilogram. Dengan demikian, total berat mencapai 30 ton.  ”Hasil dari indentifikasi

    Dinas Perhubungan (Dishub), rem berfungsi baik. Hanya saja, dengan truk bermuatan tiga orang itu harusnya berat yang diperbolehkan, yakni maksimal 20,75 ton. Namunrealitasnya muatan mencapai 38 ton atau ada kelebihihan 18 ton,” jelasnya.

    Sementara dari sisi kondisi jalan yang dilintasi, lanjut dia, jarak dari Paguyangan ke flyover sepanjang 750 meter. Kemudian dari flayover sampai ke tempat kecelakaansepanjang dua kilometer.  ”Panjang flyover sendiri 480 meter. Truk tetap melaju kencang. Harusnya truk ini selesai. Sudah bisa mengurangi kecepatan. Tapi memindahkangigi juga tidak berhasil. Jadi ketika sudah ke TKP, gigi dalam posisi netral,” urainya.

    Pihaknya menduga jika sopir truk yang diketahui bernama Pratomo Dianto, 47, warga Desa Karangtengah,m Kecamatan Sampang, Cilacap ini, tidak memahami jika di jalurdalam kota Bumiayu banyak aktivitas warga. Padahal semestinya, kendaraan besar tersebut diarahkan menuju jalur jalan Lingkar Bumiayu. ”Dan benar, jarak 300 meter darilokasi kecelakaan sudah banyak pengendara, warga yang ngabuburit,” imbuhnya.

    Lokasi 300 meter dari lokasi kejadian merupakan titik awal kecelakaan terjadi. Dimana truk yang sudah tidak dapat dikendalikan tersebut menabrak tiga motor, satumobil, kemudian kembali menabrak sejumlah sepeda motor dan menyasak bangunan di pinggir jalan Diponegoro Bumiayu ini. ”Nabrak motor luka ringan. Terus mobil bolak-balik hingga nabrak tiga orang yang sedang parkir. Selanjutnya menabrak kios buah, counter, dan rumah makan,” jelasnya.

    Sopir truk maut saat ini tengah mendapat perawatan di RSUD Brebes. Pihak kepolisian sendiri menurut Bakharuddin, belum dapat memintai keterangan secara maksimal akibatluka yang dideritanya. ”Saat ini kondisi sopir masih belum bisa dimintai keterangan. Selain itu kami juga sudah memeriksa 12 orang sebagai saksi,” ucapnya.

    Sementara itu, korban meninggal akibat insiden tersebut bertambah setelah sebelumnya 11 orang menjadi 12 orang. Identitas korban itu yakni, Amaliyah Dwi Cahyani, 20,warga Dukuh Karang Bawang, RT 4 RW 02, Desa Pakujati, Kecamatan Paguyangan; Sekhun, 59, dan Rizal, 22. Keduanya warga Dukuh Tipar, RT 07 RW 02, Desa Wanatirta,

    Kecamatan Paguyangan; dan Willy Eka Putra, 21, warga Dukuh Dawuhan, RT 08 RW 01, Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan.Kemudian ada pula Yulie Pujiatiningrum, 43, dan Nada Salsabila Khalda, 8. Keduanya warga Dukuh Krajan II, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu; Rohmat, 51, wargaKaranggadung, RT 02 RW 02. Petanahan Kebumen; Muhammad Hanif Amirulloh, 28, warga jalan H Mansyur, RT 05 RW 05, Desa Dukuturi, Kecamatan Bumiayu; Muhammad Faozan, 45,Desa Dukuturi, RT 03 RW 04, Kecamatan Bumiayu; Wahidin, 23, Desa Karangpari, RT 02 RW 05, Kecamatan Bantarkawung; Roni, 56, Desa Majasari RT 02 RW 07 Kecamatan Ligung
    Majalengka; serta Isna Evinka Nur Nandita, 17, Dukuh Kalisalak RT 01 RW 05 Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu.

    ”Sebanyak 10 korban meninggal di lokasi kejadian. Satu saat dalam penanganan di RS. Sedangkan korban terakhir, yakni Isna meninggal dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke RS Margono Purwokerto,” kata Bakhruddin. (pri/fat)






    Berita Terbaru :


    Scroll to Top