• Berita Terkini

    Jumat, 04 Mei 2018

    Nilai 13 Siswa Peserta UNBK di Solo Tak Muncul

    SOLO – Hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK sudah keluar kemarin. Namun, ada 13 siswa dari empat sekolah di Kota Solo yang nilainya belum muncul. Yakni, sembilan siswa SMAN 2, dua siswa SMAN 8, satu siswa SMA Yosodipuro dan satu SMA Muhammadiyah 6. Hal ini disebabkan ada kesalahan sistem dalam mengunggah nilai.

     “Ada beberapa siswa yang nilainya tidak muncul di mata pelajaran (mapel) tertentu. Jadi hanya tertulis tanda strip saja. Ini tidak hanya terjadi di Solo. Panitia UNBK Jateng mencatat ada 500 peserta yang nilainya yang tidak muncul,” beber Sekretaris MKKS Kota Surakarta Agung Wijayanto kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (3/5/2018).

    Mengantisipasi hal tersebut, Agung mengungkapkan, pihaknya sudah memproses nilai siswa yang tidak muncul ke panitia UNBK Jateng. Pihaknya melampirkan data hadir dan berita acara pelaksanaan UNBK di mapel yang tidak muncul nilainya tersebut. Data tersebut menjadi bukti kehadiran siswa mengikuti UNBK.

    “Kejadian ini karena adanya kesalahan sistem saat mengunggah nilai. Bukan kesalahan peserta. Inilah fungsinya jawaban peserta yang disimpan sekolah. Jawaban ini dibawa ke panitia UNBK Jateng sebagai bukti,” sambung Agung.

    Agung mengaku saat ini beberapa sekolah tersebut masih menggantung untuk mengumumkan kelulusan. Sebab nilai beberapa siswa tersebut masih dalam proses oleh pihak panitia UNBK Jateng. Namun jika melihat syarat kelulusan SMA tahun ini adalah keikutsertaan ujian. Maka sekolah-sekolah tersebut berani menentukan beberapa siswa yang nilainya tidak muncul dinyatakan lulus.

    “Karena pihak sekolah punya data hadir siswa tersebut mengikuti ujian. Jadi tidak masalah,” imbuhnya.

    Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengumuman hasil UNBK kali ini hanya berupa nilai peserta. Tidak ada nilai rata-rata tiap mapel dan tidak ada peringkat tiap sekolah. Oleh karena itu, Agung menyerahkan ke masing-masing sekolah untuk merekap data nilainya.

    “Kami memberi kesempatan paling lambat Senin (7/5) besok sekolah mengumpulkan data ke kami. Karena tingkat kepentingannya yang tidak mendesak, jadi kami tidak bisa memaksakan sekolah juga,” katanya.

    Terkait hasil ujian yang menurun dibandingkan tahun lalu, Agung membenarkan. Namun Agung menyatakan masih ada peserta yang berhasil mendapatkan nilai 100 di beberapa mapel. Terutama Matematika.

    “Ada juga peserta yang nilainya 100 untuk mapel Matematika. Padahal waktu itu setelah ujian Matematika banyak bully dari peserta ujian masuk di twitter dan instagram Kemendikbud. Yang jelas karena kualitas ditingkatkan, jadi nilai menurun,” terangnya.

    Agung menjelaskan bagi peserta ujian yang mendapat nilai kurang dari 55, akan diberi kesempatan mengikuti ujian perbaikan pada Juli mendatang. Prosesnya, peserta mendaftar secara online melalui sekolah masing-masing.

    ‘“Tahun lalu, ujian perbaikan ini diabaikan oleh peserta ujian yang nilainya kurang. Padahal dibuka kesempatan untuk memperbaiki nilai. Mungkin karena nilai UNBK tidak berpengaruh, jadi pihak sekolah juga tidak memaksa,” tandasnya. (aya/bun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top