• Berita Terkini

    Senin, 07 Mei 2018

    Mudik Lewat Pansela Dapat Bonus Wisata

    JAKARTA – Persiapan mudik lebaran terus dilakukan. Kali ini pemerintah memastikan jika masyarkat bisa menikmati mudik dengan nyaman tanpa melewati jalan tol. Artinya, jalan arteri atau jalan nasional siap dilalui.


    Jelang mudik angkutan lebaran, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pastikan jalan arteri non tol dari Jakarta hingga Surabaya dalam kondisi baik. Untuk itu Menhub himbau masyarakat khususnya yang akan mudik tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menggunakan jalan-jalan arteri non tol. ”Pemudik itu ada dua alternatif menggunakan jalan tol dan menggunakan jalan umum negara (arteri, Red) yang bagus sekali,” kata Budi kemarin (5/5/2018). 


    Data Kementerian Perhubungan menyebut pada tahun 2018 akan ada kenaikan jumlah pengguna mobil pribadi sebanyak 3,72 juta mobil atau naik 16,69 persen dibandingkan tahun 2017. Pemudik dengan sepeda motor pada tahun 2018 juga diprediksi mengalami kenaikan sebesar 33,33 persen yaitu sebanyak 8,52 juta sepeda motor.

    Sementara itu pada angkutan bus jumlah penumpang juga diprediksi naik. Jika pada 2017 sebanyak 7,95 juta penumpang bus, tahun ini diprediksi mengalami peningkatan 1,76 persen atau 8,09 juta penumpang. Kenaikan jumlah penumpang juga diprediksi akan terjadi pada moda kereta api dimana jumlah penumpang naik 5 persen pada tahun 2018 yaitu 4,63 juta penumpang. ”Untuk bis sudah dilakukan rampcheck,” kata Budi.


    Kenaikan jumlah penumpang juga akan terjadi pada moda laut. Pada tahun ini akan ada kenaikan sebesar 2,27 persen atau sekitar 1,77 juta penumpang dari tahun sebelumnya.  1,73 juta penumpang.


    Budi juga menyarankan agar pemudik memilih jalur non tol atau moda transportasi lainnya. Salah satu alasannya adalah diperkirakan lalu lintas jalan tol akan padat. Naik 85 persen dari kondisi normal. Hal itu disebabkan karena tol dari Jakarta hingga Surabaya sudah tersambung.


    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga mengatakan jika jalan non tol sudah bagus. Terutama di daerah pantai selatan Jawa (Pansela). ”Hanya di Kebumen ada sedikit yang belum dilebarkan,” tuturnya.


    Untuk menarik minat pemudik lewat Pansela, Kementerian PUPR juga mempromosikan wisata di kawasan tersebut. Terutama di daerah Pegunungan Seribu di Jogjakarta. ”Pantura (Pantai Utara Jawa, Red) sudah oke. Kecuali Lamongan yang jembatan putus kemarin. H-10 sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.


    Sarana pendukung mudik juga telah disiapkan. Khususnya di ruas-ruas tol yang baru untuk fungsional. Diantaranya dengan membangun 27 tempat istirahat di ruas tol fungsional tersebut. Tempat istirahat sementara itu akan dibangun setiap 10-20 kilometer. Fasilitasnya berupa tempat parkir kendaraan berkapasitas setidaknya 250 mobil, tersedia musala, dan tempat makan.


    ”Sementara untuk jalan tol yang sudah operasional di Pulau Jawa, total terdapat 13 tempat istirahat dan 30 Tempat Istirahat Dan Pelayanan (TIP) yang juga akan dilengkapi dengan fasilitas toilet tambahan,” jelas Basuki. Selain itu ada fasiltias tambahan tempat parkir sementara. Tujuannya untuk mengantisipasi luapan jumlah kendaraan yang parkir di rest area.


    Data dari Kemenpu PR  menunjukan jalan tol yang telah operasional dari Jakarta hingga Surabaya sepanjang 524 kilometer. Sedangkan yang masih fungsional sepanjang 234 KM.


    Titik kritis mudik tahun 2018 yakni pada lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter. yang berada pada ruas tol Salatiga-Kartasura. “Kami mohon maaf Jembatan Kenteng masih belum kita selesaikan untuk mudik Lebaran 2018. Kementerian PUPR akan membangun jalan rigid pavement yang akan melintasi dibawah Jembatan Kenteng,” kata Menteri Basuki.


    Lebih lanjut, Kementrian PUPR juga terus berkordinasi dengan sejumlah pihak. Mulai dari Kemenhub, Korlantas, BMKG, Basarnas dan kementerian/lembaga lainnya yang terkait dalam penanganan mudik lebaran 2018. Termasuk bekerjasama dengan Pertamina di setiap TIP dan parking bay. Perusahaan pelat merah itu akan membantu pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan kemasan dan mobile dispenser jika diperlukan dalam kondisi darurat.


    ”Kerjasama dengan BMKG juga diperlukan dalam mengantisipasi bencana. Kementerian PUPR menyiagakan tim tanggap bencana pada titik-titik rawan bencana,” kata Basuki.

    Sementara itu mudik kali ini, Pertamina memastikan jika tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Hal itu diungkapkan Nicke Widyawati Plt Direktur Pertamina. ”Kalau prediksi pemerintah ada peningkatan 11 hingga 13 persen pemudik. Kami menyedikan untuk kenaikan sampai 15 persen,” ucapnya. Nike juga menjamin jika distribusi BBM akan merata baik di daerah tol maupun diluar tol. (lyn/jun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top