KEBUMEN – Calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said, berkunjung ke Kebumen dan menemui Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT), Selasa (15/5/2018).
Di hadapan para GTT/PTT, Sudirman mengungkapkan keprihatinannya atas nasib GTT/PT) di Jawa Tengah yang hanya Rp 50 ribu per bulan atau Rp 2000 per hari dengan 25 hari kerja. Karena itu jika terpilih sebagai gubernur Jateng dia akan berjuang memperbaiki tingkat kesejahteraan GTT/PTT.
“Bagaimana bisa ini terjadi. Dengan pendapatan sebesar itu sudah masuk kategori miskin absolut alias sangat miskin. Karena standar orang disebut miskin itu mereka yang berpendapatan Rp10 ribu per hari. Kalau hanya Rp 2000 per hari sudah miskin absolut,” tandasnya, saat bertemu GTT PTT di kediaman Sri Winarti, warga Kecamatan Gombong.
Menurut Pak Dirman adalah terlalu berisiko menyerahkan masa depan anak-anak Jateng dibawah bimbingan guru yang dibayar jauh di bawah standar kelayakan. “Ini harus diperbaiki. Kita tidak bisa mempertaruhkan masa depan anak-anak Jateng,” imbuh dia.
Sudirman Said menyampaikan, APBD Jateng cukup untuk membayar GTT/PTT secara layak. Tinggal berdiskusi dengan DPRD dan para pimpinan partai agar menyetujui anggaran untuk perbaikan upah GTT/PTT.
“Kalau perlu saya ngglosor ke para pimpinan partai untuk meminta tolong agar menyetujui anggaran untuk perbaikan kesejahteraan GTT/PTT ini,” lanjut dia.
Lebih lanjut Sudirman menyampaikan, dirinya dan Mba Ida akan fokus pada pembangunan manusia, ketimbang infastruktur. Pembangunan infrastruktur keras (hard infrastructure) seperti jalan, jembatan, gedung, penting, namun jauh lebih penting membangun infrastruktur lunak (soft infrastructure), seperti meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
“Dan pembangunan infrastruktur lunak ini kita akan sangat memperhatikan perbaikan kesejahteraan guru, baik guru sekolah umum, madrasah, juga guru-guru honorer,” tandasnya.
“Saya tidak bisa berjanji mengangkat mereka (GTT/PTT) menjadi pegawai tetap. Tapi saya berjanji akan berjuang untuk perbaikan honor mereka,” tegasnya lagi.
Ketua Panswascam Gombong, Nawa Widiatmaka, dihubungi terpisah mengetahui kedatangn Sudirman Said. Menurutnya, pertemuan tersebut sudah seijin pihak-pihak terkait. "Panwascam dan Panwas Desa mengawasi kegiatan tersebut dari awal sampai akhir. Kegiatan berjalan sesuai aturan dan tidak ditemukan unsur pelanggaran," ujar Nawa. (har/cah)
Di hadapan para GTT/PTT, Sudirman mengungkapkan keprihatinannya atas nasib GTT/PT) di Jawa Tengah yang hanya Rp 50 ribu per bulan atau Rp 2000 per hari dengan 25 hari kerja. Karena itu jika terpilih sebagai gubernur Jateng dia akan berjuang memperbaiki tingkat kesejahteraan GTT/PTT.
“Bagaimana bisa ini terjadi. Dengan pendapatan sebesar itu sudah masuk kategori miskin absolut alias sangat miskin. Karena standar orang disebut miskin itu mereka yang berpendapatan Rp10 ribu per hari. Kalau hanya Rp 2000 per hari sudah miskin absolut,” tandasnya, saat bertemu GTT PTT di kediaman Sri Winarti, warga Kecamatan Gombong.
Menurut Pak Dirman adalah terlalu berisiko menyerahkan masa depan anak-anak Jateng dibawah bimbingan guru yang dibayar jauh di bawah standar kelayakan. “Ini harus diperbaiki. Kita tidak bisa mempertaruhkan masa depan anak-anak Jateng,” imbuh dia.
Sudirman Said menyampaikan, APBD Jateng cukup untuk membayar GTT/PTT secara layak. Tinggal berdiskusi dengan DPRD dan para pimpinan partai agar menyetujui anggaran untuk perbaikan upah GTT/PTT.
“Kalau perlu saya ngglosor ke para pimpinan partai untuk meminta tolong agar menyetujui anggaran untuk perbaikan kesejahteraan GTT/PTT ini,” lanjut dia.
Lebih lanjut Sudirman menyampaikan, dirinya dan Mba Ida akan fokus pada pembangunan manusia, ketimbang infastruktur. Pembangunan infrastruktur keras (hard infrastructure) seperti jalan, jembatan, gedung, penting, namun jauh lebih penting membangun infrastruktur lunak (soft infrastructure), seperti meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
“Dan pembangunan infrastruktur lunak ini kita akan sangat memperhatikan perbaikan kesejahteraan guru, baik guru sekolah umum, madrasah, juga guru-guru honorer,” tandasnya.
“Saya tidak bisa berjanji mengangkat mereka (GTT/PTT) menjadi pegawai tetap. Tapi saya berjanji akan berjuang untuk perbaikan honor mereka,” tegasnya lagi.
Ketua Panswascam Gombong, Nawa Widiatmaka, dihubungi terpisah mengetahui kedatangn Sudirman Said. Menurutnya, pertemuan tersebut sudah seijin pihak-pihak terkait. "Panwascam dan Panwas Desa mengawasi kegiatan tersebut dari awal sampai akhir. Kegiatan berjalan sesuai aturan dan tidak ditemukan unsur pelanggaran," ujar Nawa. (har/cah)