• Berita Terkini

    Jumat, 18 Mei 2018

    Korban Gempa Banjarnegara Awali Puasa di Pengungsian

    heru/radarbanyumas
    BANJARNEGARA-Mayarakat korban bencana gempa Kalibening, utamanya warga Desa Kertosari Kalibening mengawali puasa Ramadhan kali ini di lokasi pengungsian, tepatnya di Lapangan Desa Kertosari. Shelter (hunian sementara) berukuran 4x5 Meter dari terpal dan bambu menjadi tempat tinggal sekaligus ibadah sahur pertamanya.

    Keluarga Kastomo, Korban gempa dari Dusun Jeruklegi Kertosari yang masih arus mengungsi karena rumahnya rusak parah tak bisa ditempati. Ia bersama keluarnya terpaksa menyambut bulan Ramadhan kali ini dari bilik shelternya. "Kami sekeluarga tinggal disini. Mungkin selama satu bulan akan sahur dan buka disini," katanya.

    Kastomo mengaku ia memasak sendiri makanan untuk sahur.Bahan makanan mentah yang diberikan oleh posko penanganan bencana Kalibening masih didapatkan rutin tiap minggunya. "Saya diberi bahan makanan dan kebutuhan lain, seperti kebutuhan mck dan kesehatan. Untuk memasak, Kastomo harus bergantian dengan pengungsi lainya, dikarenakan dapur yang digunakanya digilir penggunaanya.

    Shelter yang berada di Desa Kertosari merupakan salah satu lokasi dari banyaknya shelter yang didirikan untuk dijadikan hunian sementara korban gempa Kalibening yang rumahnya mengalami rusak berat dan sedang. Shelter dibuat berderet menyerupai barak-barak tentara. Satu bilik shelter dapat dihuni oleh satu sampai dua keluarga sekaligus.

    Sekretaris Desa Kertosari Arif mengatakan, pembagian shelter didasarkan pada jumlah anggota keluarga. "Satu sbilik rata-rata diisi empat orang," terangnya, dengan masing-masing satu pintu disetiap biliknya. Disekitar lokasi shelter juga dilengkapi dengan dapur bersama dan delapan kamar mandi.

    Selain itu, dikatan Arif, fasilitas ibadah seperti masjid dan madrasah juga telah tersedia, meskipun seadanya. Masjid sementara yang dibangun dengan rangka baja ringan tersebut berada di Utara lokasi shelter. Kubah masjid diletakan tepat diatas gawang Utara lapangan pengungsian, tepat bersebelahan dengan masjid.

    "Terawih dan kegiatan lainya dilakukan disana (Masjid Sementara)," ungkap Arif. Iapun menambahkan, saat ini pengungsi masih membutuhkan bantuan perlengkapan tinggal di pengungsian.Pakaian hangat, kasu, selimut dan tikar."Utamanya palet," tandasnya. Menurutnya, palet penting untuk menghalau air masuk saat hujan.(her)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top