• Berita Terkini

    Sabtu, 12 Mei 2018

    Dolar Menguat, Harga Telur dan Ayam Naik

    JAKARTA – Telur dan daging ayam menjadi dua komoditas yang terdampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kementerian pertanian segera melakukan langkah dengan memanggil seluruh produsen Telur dan Ayam nasional kemarin (11/5/2018).


    Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengungkapkan, kenaikan telah terasa di pasaran dalam 3 hari terakhir. “Semua komoditas menjelang puasa dan lebaran aman, kecuali telur dan daging ayam yang naik karena dolar menguat,” katanya di Jakarta kemarin (11/5).


    Dalam catatan Kementan, pada periode awal bulan Mei, harga daging ayam diperkirakan akan naik dari rata-rata Rp. 32 ribu per kilogram menjadi Rp. 34,127 per kilogram atau naik sebanyak 0,03 persen. Sementara telur ayam pada minggu-minggu pertama bulan Mei naik 1,46 persen menjadi Rp. 23.389 per kilogram.


    Meski demikian, Agung mengatakan bahwa kenaikan daging dan telur ayam ini lebih dipengaruhi faktor eksternal. Harga telur dan daging naik karena harga pakan naik. “Nggak semua pakannya, harga konsentrat yang naik, mempengaruhi harga pakan,” katanya.


    Agung menyebut harga pakan naik bervariasi antara Rp. 100 hingga Rp. 150 rupiah. Kenaikan harga pakan ini mempengaruhi naiknya harga anak ayam DOC (Day Old Chicken) yang naik sekitar Rp. 500


    Kenaikan harga DOC ini akhirnya menyumbang pada kenaikan harga daging ayam dari rata-rata Rp. 32 ribu menjadi Rp. 36 ribu rupiah.


    Kementan telah mengambil langkah dengan memanggil seluruh produsen telur dan ayam nasional untuk berembuk. Agung berharap, hasil akhir dari harga dua komoditas ini bisa tetap stabil dan terkendali. “Nanti kalau sudah ada hasil, segera kami umumkan,” jelas Agung.


    Sementara untuk komoditas lain, Agung optimistis tidak ada masalah. Beberapa komoditas yang belum mampu dipenuhi kebutuhannya oleh produksi dalam negeri seperti Bawang Putih dan Daging telah diimbangi dengan kebijakan impor. “Daging sapi sudah kami keluarkan ijin impornya, sampai akhir tahun total 42 ribu ton,” pungkasnya. (tau)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top