Menantu korban Tohid menjelaskan saat itu dia sedang mengantar mertuanya ke warung. Korban yang bernama Mutingah, memang berjualan di warung kelontong. Lokasi warungnya persis di sebelah Koramil Bawang. "Kronologinya pagi jam setengah tujuh saya mengantar ibu ke warung," terangnya. Tiba-tiba ada batu melayang yang diemparkan oleh pelaku Zubidah.
Sehingga Tohid secara refleks menghindar dengan menunduk. Namun naas, batu mengenai pelipis kanan korban. "Batunya lancip," kata dia. Ukurannya sekitar segenggam kepalan orang dewasa dengan ujung runcing. Menurut dia, batu menancap cukup dalam pelipis. "Kira-kira lebar lukanya dua jari," paparnya. Luka yang lebar membuat korban berlumuran darah.
Tak hanya itu, bagian belakang kepala korban juga terbentur aspal saat terjatuh dari sepeda motor. Begitu terjatuh, dia langsung mengantarkan korban ke RSI Banjarnegara. "Posisi tangan yang satu pegang kemudi. Yang satunya pegangi ibu," kata dia. Dijelaskan, pelaku sudah beberapa kali melempari orang yang lewat depan rumahnya.
Kemungkinan korban mengalami stress setelah menjadi TKW beberapa tahun silam. Petugas RSI Banjarnegara yang juga tetangga korban Sarwidi mengatakan korban meninggal dunia sekitar pukul 14:00 WIB. Menurut dia, pelaku sudah beberapa kali menimpuk orang yang lewat depan rumahnya. "Sebelumnya ada siswa SMP yang lewat juga dilempar batu. Namun pakai helm, sehingga tidak sampai dirawat ke rumah sakit," terangnya.
Menurut dia, sebelumnya korban pernah menjadi TKW. "Kemungkinan pernah mengalami penyiksaan," paparnya. Sehingga mempengaruhi kesehatan psikisnya. Sebelum melempar orang yang melintas, pelaku bersembunyi di depan rumahnya. "Bersembunyi. Ketika ada orang lewat dilempar," paparnya.
Kapolsek Bawang AKP Sutardiyana menjelaskan pelaku mengalami ganggun jiwa. Sehingga pasca peristiwa dibawa ke RSJ Magelang. (drn)
