• Berita Terkini

    Selasa, 08 Mei 2018

    Dewan Tata Kota Gombong Terbentuk, Pembenahan Dimulai

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Upaya membenahi Kota Gombong terus berlanjut. Kabar terbaru, sejumlah elemen masyarakat yang peduli dengan Gombong kini telah sepakat membentuk sebuah forum yang disebut Tim 9 Dewan Tata Kota atau Dakota. Tim inilah yang nantinya akan membantu menyerap aspirasi masyarakat dan membantu pemerintah dalam penataan kota dan lingkungan Gombong.

    Tim 9 Dewan TataKota atau Dakota itu berisi tokoh-tokoh lintas elemen di Gombong, Tokoh masyarakat serta dari unsur Pemkab Kebumen. Mereka masing-masing, Herwin Kunadi yang sementara ini didapuk sebagai Ketua, kemudian Supoyo yang Camat Gombong, Bambang Priyambodo (Camat Ayah), Joko Ganjar (Camat  Rowokele), Mundir Hasan (Ketua FUI), Sigit TriPrabowo (budayawan dari Rumah Martha), Arifin (Sekdin Dinas PU Kabupaten Kebumen), Jenu Arifiadi (Anggota DPRD Kebumen) dan Joko Budi Sulistyo, (Anggota DPRD Kebumen). Adapun sekretariat sementara di Kantor Kecamatan Gombong.

    Sejauh ini, kata Herwin Kunadi, Tim 9 atau Dakota telah melangkah dengan merumuskan sejumlah hal yang harus diprioritaskan untuk membenahi kota Gombong. Total ada 20 poin, yang kemudian harus dicarikan solusinya. Duapuluh prioritas itu terkait perbaikan fisik, antara lain Penataan dan pelebaran Kawasan Jl.Puring . Kemudian penataan Jl Kartini hingga Sapta Marga Benteng Van der Wijck, termasuk penataan PKL.

    Berikutnya, pengaspalan jalan utara dan Selatan rumah sakit DKT, penataan Lapangan Swelogiri dan penerangan jalan yang maksimal sampai jalan Ksatriyan. Poin kelina, pembuatan lampu taman kora di Jl Kartini hingga sapta Marga yang akan dibuat seperti kota Jogja yang unik. Diharapkan lampu ini akan menjadi ikon kota Pusaka yang menjadi tema pembenahan dan identitas Gombong nantinya.

    Keenam penataan sampahdiikuti dengan penataan kawasan alun alun Manunggal sebagai sarana terbuka masyarakat. Kemudian, poin delapan, penataan Jl Sempor Lama sebagai kawasan pecinan dan pelebaran jalan hingga Desa Semanding supaya tidak kumuh dan banyak bangunan liar.

    Kemudian, penataan PKL dan batas waktu jualan serta mungkin perlunya tenda kerucut untuk menjadikan kawasan kuliner Kota Gombong yang akan dibuat seperti Simpang Lima Semarang.

    Kemudian, poin10, pembangunan trotoar di sepanjang jalan Utama. Lalu, menghidupkan kembali kawasan jalur lingkar Selatan Gombong dari Jl Karang bolong sampai tembus Desa Patemon.

    Penataan wajah kota masuk ke stasiun dan Terminal Gombong. Adapun poin
    14, penataan taman kota di depan Hotel Dunia Gombong yang sekrang kumuh dan banyak pedagang bambu. Serta poin15, penataan wajah Kota Kebumen dari mulai Prembun hingga Rowokele.

    Poin ke-16, mengusulkan kepada Kepala stasiun Gombong untuk penutup penumpang ditinggikan karena membahayakan penumpang saat naik dan turun apalagi bagi orang tua. Herwin juga sudah mengusulkan dan berkoordinasi dengan Kadesdam dan Kasdam IV Diponegoro untuk menghidupkan kembali Rumah sakit DKT yang sempat tidak direspon oleh Pimpinan terdahulu.


    Poin ke-18, penataan Pos Lantas Gombong menjadi Tingkat seperti Pos Lantas di Magelang Armada. Harapannya, polisi bisa lebih mudah dalam pengamanan lebaran dan bagian bawah bisa untuk parkir.

    Usulan berikutnya, Gombong membutuhkan unit Satpol PP sendiri dan  bukan hanya sekedar jaga paket kantor. Usulan ke-2 atau terakhir, pemanfaatan Gedung milik Pemda di Timur Rumah Makan Sari Bahari yang sekarang untuk pangakalan Bus Sinar Jaya dapat dimanfaatkan untuk kantor Dekranasda.

    Herwin mengaku sangat mengapresiasi terhadap respon dari seluruh pihak terkait usulan pembenahan kota Gombong. Dalam hal ini, sejumlah dinas terkait sudah merespon seperti Dinas PU, Satpol PP, Dinas Perindustrian dan Pasar dan instansi terkait lainnya sudah duduk bersama dan mulai melangkah. "Kami akan segera menghadap Bupati Kebumen untuk melaporkan hal tersebut," ujar Herwin.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top