• Berita Terkini

    Jumat, 04 Mei 2018

    Berseragam Putih Abu-abu, Masyarakat Umum Ikut Perayaan Kelulusan

    fotoahmasaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Corat-coret baju dan menggelar konvoi sepeda motor plus suara knalpot bising, sepertinya menjadi "ritual" wajib bagi para siswa di Kebumen yang baru saja dinyatakan lulus SMA/SMK sederajat. Tak terkecuali di Kabupaten Kebumen.

    Seperti terlihat pada Kamis (4/5/2018). Ratusan siswa termasuk perempuan berkendara sepeda motor menggelar konvoi. Baju mereka  penuh coretan cat. Tak hanya baju, rambut dan tubuh mereka juga berlumuran cat warna-warni.

    Para siswa itu bahkan sudah menggelar pawai sejak pagi hari. Mereka bergerombol berkumpul dan mencorat - caret baju putih abu-abu dengan pilok warna. Dari sejumlah siswa bahkan konvoi berkeliling tak menggunakan helm.

    Pemandangan tersebut terlihat di tempat-tempat obyek wisata yang berada di daerah pinggiran Kabupaten Kebumen. Bahkan, lokasi pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan-Selatan (JJLSS) di kawasan selatan Kebumen menjadi tempat favorit baru. Di tempat ini, ratusan siswa terlihat merayakan kelulusan.


    "Tadi pagi pada kumpul di Waduk Wadaslintang. Karena diusir oleh polisi kita pindah ke sini ke pantai Bocor," kata Amri (18) salah satu siswa kelas Xll di dari salah satu sekolah SMK yang memiliki jumlah murid terbanyak di Kebumen.

    Lucunya, seperti disampaikan Amri, banyak diantara peserta konvoi sudah tidak lagi berstatus pelajar. Makin menggelitik, mereka ikut konvoi dengan tetap mengenakan kostum putih abu-abu. Dan, ikut pula aksi corat-coret dengan pylox. Tak jarang yang berbau minuman keras.

    Tak semua warga menyukai ulah para siswa saat merayakan kelulusan. Seringkali, konvoi itu memenuhi badan jalan. Belum lagi suara bising knalpot yang memekakkan telinga. Apalagi, pesta merayakan kelulusan itu berlangsung dari pagi hingga senja datang.

    ""Sebenarnya kami resah adanya konvoi anak-anak lulusan sampai Adzan Magribmasih geber-geber motor. Juga baju dan rambutnya dipenuhi pilok," keluh Herlinda (22) diamini  Humaedi (35) warga Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren.

    Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan hasil UN tingkat SMA Sederajat Kamis, (3/5). Adapun pelaksanaan UN 9 hingga 12 April 2018 lalu yang diikuti 34.798 siswa dari 68 sekolah baik SMA/SMK/MAN negeri dan swasta. (saefur/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top