• Berita Terkini

    Jumat, 25 Mei 2018

    Banyak Lahan Belum Tersentuh Irigasi, Komisi B Desak Pemkab Lakukan Pembenahan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Ketua Komisi B DPRD Kebumen Sudarmaji menyampaikan perlunya adanya pembenahan saluran irigasi pertanian. Ini mengingat hingga kini masih terdapat sawah yang belum bisa mendapatkan pengairan dari irigasi. Tidak adanya air menjadi penyebab utama terjadinya gagal panen.

      Adanya perbaikan, diharapkan membuat saluran irigasi dapat berfungsi secara maksimal. Dengan demikian maka produktivitas pertanian akan meningkat. Dewan meminta agar dinas terkait segera melakukan pembenagan terhadap saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik.

    Pihaknya juga menyampaikan saat ini berdasarkan informasi yang diperolehnya terdapat beberapa areal persawahan yang mengalami kekeringan. Hal itu tidak hanya terjadi di Kecamatan Buluspesantren saja, melainkan juga Klirong dan beberapa sawah di kecamatan lain. Kekeringan terjadi lantaran kondisi sawah memag sulit dijangkau air irigasi. “Mudah-mudahan masih dikaruniai hujan yang cukup. Saat ini yang perlu dilakukan adalah pembagian air irigasi yang adil dan merata,” tuturnya, Kamis (24/5/2018).

    Kedepanya, lanjut Sudarmaji, setelah dilakukan pembenahan saluran irigasi maka petani diharapkan lebih disiplin. Petani harus segera melaksanakan percepatan masa tanam sadon (musim tanam II). Jika percepatan tanam dilaksanakan diharapkan tanaman akan terhindar dari kekeringan musim. "Dinas juga harus lebih gencar promosi percepatan tanam,” paparnya.

    Sudarmaji juga menyampaikan umumnya petani di Kebumen masih menggunakan perhitungan Jawa atau pranata mangsa dalam melaksanakan pertanian. Hal itu merupakan sebuah kearifan lokal kendati demikian tidak percepatan taman harus selalu dilaksanakan untuk menghindari risiko-risiko yang ada.

    Dalam kesempatan kali ini Sudarmaji juga menyayangkan terkait porsi anggaran untuk pertanian khususnya yang berkaitan saluran irigasi masih belum memadai. Selama ini Dinas Pertanian masih sangat mengandalkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. “Mudah-mudahan ke depan pertanian yakni saluran irigasi dapat ditambah,” ucapnya.

    Dari Pantauan Ekspres di Kecamatan Buluspesantren , pada musim taman (MT) 2 ini, sebagian dari area persawahan terancam gagal panen akibat kekeringan. Hal itu salah satunya terjadi di Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren. Saat ini tanaman padi baru memasuki usia 50 hari. Jika dihitung menggunakan waktu, setidaknya para petani akan melaksanakan panen pada Bulan Juni mendatang. Kendati demikian adanya kekeringan yang melanda, mengakibatkan petani terancam gagal panen. Menyiasati hal tersebut, petani pun mengambil air dari sumur bor yang sengaja dibuat di area persawahan. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top