• Berita Terkini

    Selasa, 24 April 2018

    Server UNBK Down, Ujian Molor

    JAKARTA – Hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP di beberapa daerah molor. Peserta ujian tak bisa mengakses soal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkilah hal tersebut terjadi karena peserta ujian.



    Di SMP 277 Jakarta peserta ujian sesi pertama harus keluar dari ruang ujian ke ruang transit. Mereka yang sudah masuk ke ruang ujian pukul 07.00 dan mulai untuk mengerjakan soal sekitar pukul 07.30. Sayangnya, soal tidak muncul di layar komputer. Tidak hanya terjadi pada satu atau dua siswa, namun 175 siswa atau seluruh peserta ujian. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMP 277 Jakarta Endang Titi Suprihati saat ditemui Jawa Pos kemarin (23/4/2018).


    ”Siswa diminta untuk belajar lagi di ruang transit,” tutur Endang. Sekitar satu jam, proktor atau orang yang dibertanggungjawab mengendalikan sever di sebuah sekolah berusaha untuk memperbaiki sistem. Selama itu, tidak ada yang boleh masuk ke ruang ujian kecuali proktor tersebut.


    Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo menuturkan dirinya menjadi pengawas ujian di SMPN wilayah Ciracas, Jakarta Timur. Dia mengungkapkan di tempatnya mengawasi siswa baru bisa mengerjakan ujian pada pukul 08.30. ’’Sebab siswa baru bisa mengerjakan ujian setelah server menyala. Kira-kira (beru menyala, Red) setelah satu jam dari jadwal semula,’’ katanya.


    Guru di SMPN 106 Jakarta itu mengatakan keterlambatan pelaksanaan ujian jauh lebih parah dialami oleh siswa di SMPN 213 Jakarta, wilayah Duren Sawit. Dia mengatakan sampai pukul 09.18 server UNBK di sekolah itu belum tersambung ke server panitia pusat.


    Mewakili jajaran FSGI, Heru menyayangkan adanya kegaduhan server ujian belum tersambung ketika ujian mulai dilaksanakan. Dia mengatakan kejadian seperti itu tidak hanya dialami sekolah di Jakarta saja. Laporan yang masuk ke FSGI menyebutkan, kendala server juga dialami sekolah di Kab. Simeuleu, Aceh, Kota Binjai, di Rembang, serta di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. ’’Bahkan ada orangtua yang menelpon, menceritakan kecemasannya. Sebab sampai pukul 11.00 anaknya belum bisa memulai ujian,’’ jelas Heru.


    Ia mengatakan kendala server sejatinya sudah muncul sejak akhir pekan lalu. Yakni saat dilakukan sinkronisasi antara server sekolah dengan server pusat. Sinkronisasi ini sekaligus untuk mengunduh naskah ujian. Dia mengatakan kegaduhan akibat server itu muncul karena tim teknis UNBK pusat kurang siap. ’’Alasannya ada maintenance (perawatan, Red). Tidak seharusnya maintenance dilakukan saat ujian berlangsung,’’ jelasnya.


    Kejadian serupa juga terjadi di SMP N 1 Pakem, Jogjakarta. Dwi Sofyan, salah satu guru di SMP N 1 Pakem mengatakan jika sesi 2 UNBK harus mundur. Hal itu karena sesi pertama juga mundur sekitar 30 menit. ”Kalau sesi 3 jaraknya agak jauh,” kata Dwi. Pria 28 tahun itu pun mendapat laporan dari guru SMP lainnya jika mengalami server eror juga. ”Tadi pagi hampir semua bermasalah kok,” tuturnya.


    Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Taryono seharian kemarin (23/4) mengecek pelaksanaan UNBK di sejumlah sekolah di wilayah Kota Tangerang Selatan. Seperti di SMPN 3, SMPN 10, dan SMPN 2. ’’Pada menit pertama sempat offline. Alhamdulillah sejauh ini lancar,’’ katanya saat melihat pelaksanaan UNBK sesi kedua di SMPN 10 Tangerang Selatan.


    Taryono awalnya mengira kendala server UNBK yang offline untuk wilayah Kota Tangerang Selatan saja. Tetapi kemudian dia mendapatkan kabar dari rekannya di dareah lain, juga ada keluhan server ujian tidak terhubung ke server panitia pusat.


    Dia berharap UNBK hari kedua, yakni matematika, bisa berjalan lebih lancar. Khususnya untuk sesi pertama. Sebab dengan terganggunya pelaksanaan UNBK sesi pertama, bisa mengganggu pelaksanaan sesi berikutnya.


    Di informasi UNBK 2018 milik Kemendikbud pada kemarin pukul 08.28 terdapat pengumuman server pusat sedang dalam perbaikan. Di pengumuman tersebut dikatakan karena perbaikan yang akhirnya menyebabkan server sekolah berstatus offline. Siswa yang sedang mengerjakan soal, dipersilahkan untuk mengerjakan soal. Namun jika siswa belum masuk ke halaman soal, siswa diminta menunggu hingga status server aktif.


    Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Mochamad Abduh mengatakan jika hal itu dikarenakan server yang overload. ”Jumlah peserta UNBK SMP/MTS yang sangat banyak,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Tahun ini ada 2.004.947 siswa SMP dan 689.573 siswa MTS yang mengikuti ujian. Abduh menjelaskan jika pembenahan server secara nasional dilakukan selama 30 menit.


    Sementara di lapangan, penyelesaian sangat situasional. Menurut Abduh hal itu tergantung keputusan proktor, teknisi, dan pengawas. Hal ini yang menyebabkan satu sekolah dengan yang lainnya berbeda-beda dalam memulai Unas. ”Beberapa opsi lain yang bisa ditempuh, jadwalnya mundur, menambah sesi tambahan, atau mengikutsertakan dalam Unas susulan,” ujarnya.


    Kemendikbud menyampaikan permintaan maaf terkait adanya kendala pada pelaksanaan UNBK SMP di hari pertama. Permohonan maaf tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso. ”Pada prinsipnya kendala tersebut tidak berakibat fatal terhadap pelaksanaan ujian, karena waktu pelaksanaan ujian dapat dimundurkan. Misalkan gangguan terjadi sekitar 30 menit, maka pelaksanaan ujian dapat dimundurkan 30 menit juga. Yang terpenting disini adalah siswa tidak boleh dirugikan,” katanya.


    Kekecewaan atas semrawutnya UNBK SMP ini diutarakan oleh orang tua murid Rini Suryati. Maghfira Arianti, putri Rini, kemarin melaksanakan ujian Bahasa Indonesia. ”Fira mendapatkan sesi dua. Jam 12.00,” tuturnya saat ditemui Jawa Pos.


    Dia mendapatkan informasi dari Fira melalui pesan di WhatsApp. Karena server yang bermasalah akhirnya siswi SMP N 4 Bogor itu mendapatkan imbasnya, mundur satu jam. ”Secara mental ini bisa mengganggu. Melihat teman-temannya sesi pertama yang harus mundur, pasti akan mengganggu psikisnya,” katanya. Rini pun sampai tak nafsu makan karena hal tersebut. ”Ini bapaknya (suami Rini, Red) milih kerja sore. Mau nunggu Fira,” imbuhnya. (lyn/wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top