 |
| istimewa |
Tak kurang dari 1500 orang turut serta dalam event ini. Tak hanya dari Kebumen, peserta juga datang dari lima belas kota di Jawa seperti Jakarta, Jombang dan Semarang.
Kirab diawali dari lokasi Klenteng di Gang Mangga Kelurahan Wonokriyo Gombong dengan arak-arakan lima belas tandi berisi rupang (patung dewa) yang dihias. Tak sekedar berjalan, para pembawa tandu ini juga memeragakan atraksi-atraksi akrobatik.
Atraksi tak kalah menarik datang dari sejumlah komunitas budaya yang ikut parade tersebut. Tampak kemarin, kesenian kuda lumping dari Paguyuban Ngisor Gayam dan SMK Purnama 2 Gombong. Sementara, SD Pius dan SMPN 1 Gombong tampil atraktif dengan drum band. Di bagian lain, marching band dari Pondok Pesantren Al Barokah Somagede juga unjuk gigi. Ribuan pasang mata menyaksikan perhelatan budaya tersebut.
Ketua pelaksana, Christine Indrayani dalam pers realease yang diterima koran ini, menyampaikan kirab budaya ini merupakan puncak dari peresmian Klenteng Hok Tek Bio Gombong. Kirab dikemas dengan menggandeng banyak unsur masyarakat dengan tujuan untuk mendorong persatua dan kesatuan diantara warga masyarakat Kabupaten Kebumen.
"Kami ingin kehadiran Klenteng Hok Tek Bio memberi warna bagi kemajuan Gombong. Kami bersyukur sekali bahwa kirab ini ternyata didukung banyak pihak, " katanya.
Terpisah, Camat Gombong Supoyo mengaku sangat mengapresiasi gelaran kirab budaya di wilayahnya tersebut. Gombong, kata Camat, sudah dikenal sejak dahulu sangat menghargai kebhinekaan. Dan, semangat tersebut terus diuri-uri hingga kini. "Saya yakin, kegiatan kirab budaya ini akan memberikan efek ganda bagi kemajuan Kebumen. Baik dari segi peningkatan ekonomi lokal pariwisata sekaligus meningkatkan semangat persatua dan kesatuan diantara warga," kata Supoyo.(cah/mam)
