• Berita Terkini

    Senin, 09 April 2018

    Ngaku Perawat, Perempuan di Kudus Gasak Toko Pakaian

    DIYAH AYU FITRIYANI/RADAR KUDUS
    KUDUS – Pemilik toko pakaian di Kudus perlu hati-hati. Sudah ada empat pemilik toko yang menjadi korban penipuan. Pelakunya diduga perempuan muda. Dia mengaku bekerja sebagai perawat di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

    Salah satunya Linda Aristiyani, 21. Pemilik toko A.J.C Hijab&Fashion di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo mengungkapkan, puluhan baju di toko amblas. Baju itu dibawa perempuan yang mengaku salah satu perawat RSUD.

    Perempuan yang mempunyai tahi lalat di janggut datang ke tokonya sekitar pukul 13.00 kemarin. Semula tidak menaruh kecurigaan terhadap perempuan yang mengenakan jilbab. ”Seperti pembeli pada umumnya. Dia lihat-lihat dan tanya-tanya tentang merek gamis. Katanya mau kulakan buat dijual di tempat kerjanya. Dia terus mengajak ngobrol saya,” katanya.

    Sebelum ke tokonya, pelaku mengaku habis ambil laundry dan kulakan obat. Selain itu, dia mengaku saudara temannya. ”Setelah selesai milih-milih baju, tiba-tiba kepala saya pusing. Saya diminta memasukkan baju-baju ke plastik yang sudah dibawa,” jelasnya.

    Saat akan melakukan pembayaran, pelaku mengaku tidak bawa uang cash. Lalu pelaku izin mau ambil uang di toko baju milik Sri yang tak jauh dari toko korban. Bukannya masuk ke toko, pelaku kabur dengan motor Honda Bead warna putih.

    ”Anehnya saat mau nahan barang saya itu, merasa sulit berucap. Akibat kejadian itu, saya merugi hampir Rp 2 juta. Untungnya saya sempat ambil fotonya. Terus saya sengaja unggah ke media sosial biar tidak ada korban lain,” terangnya.

    Korban lain Lina Khumairotun N, 23. Dia mengungkapkan, hal serupa. Dia kehilangan barang dagangannya hampir Rp 3 juta. Kali ini pelaku mengaku bernama Yuni. ”Dia ke sini cukup lama, sekitar lima jam dari pukul 08.00-13.00. Dia ngomong ke ibu katanya mau kulakan buat dijual di RSUD,” ujarnya.

    Dalam obrolannya bersama ibunya, Lilik Ariyanti, 48, kenal dengan beberapa teman dekatnya. Hal itu yang menjadikan Lilik tidak menaruh curiga. Mereka juga sempat bersepakat bertemu di pos satpam RSUD habis asyar untuk mengambil uang hasil penjualan.

    ”Dia bawa hampir semua pakaian di etalase. Pakaian yang berharga murah yang disisakan. Pas barang mau dibawa, ibu saya dilihatin terus sampai ndak bisa ngomong apa. Ibu saya saat itu mau melawan tapi susah ngomong,” imbuhnya.

    Sebelumnya diketahui toko pakaian milik Munfaati, 38, di RT 5 RW 9, Desa Menawan, Gebog juga merugi sekitar Rp 6 juta karena hal serupa. Toko sembako milik Suminah, 50, di RT 2 RW 1, Desa Ngembal Kulon, Bae juga demikian.

    Cucu Suminah, Khoirul Mala, 18, mengungkapkan, kejadian itu terjadi Jumat (7/4/2018) lalu. Sekitar pukul 15.30 ada seorang perempuan yang mengaku perawat di RSUD datang ke toko. Sebelum melancarkan aksi, dia sempat mengusapkan kertas bertuliskan huruf Arab ke korban. ”Kata Mbah Uti tangannya sempat digesek-gesekkan kertas yang bertuliskan huruf-huruf Arab. Entah itu apa saya tidak tahu,” ujarnya.

    Setelah membawa beras satu karung dan 10 kg gula, meminta korban mencari tukang masak buat acara nikahan. Setelah itu, korban tak ingat lagi. ”Mbah Uti dibonceng. Terus tiba-tiba pas sadar di sawah sekitar STAIN Kudus. Akhirnya Mbah Uti pulang ke rumah dengan jalan kaki,” jelasnya.

    Kabag Humas RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Saiful Anas mengatakan, belum mengetahui hal tersebut. Saat mengetahui kabar tersebut langsung melakukan konfirmasi ke kepegawaian RSUD.

    ”Kami pastikan tidak ada perawat dengan ciri-ciri seperti itu. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati. Jika ada pihak-pihak yang mengatasnamakan RSUD sebaiknya dikonfirmasikan dulu. Jangan mudah percaya,” ujarnya. (daf/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top