• Berita Terkini

    Senin, 02 April 2018

    Lika Liku Berburu Madu Lebah Liar di Pedalaman Hutan

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Mencari madu lebah liar yang terkenal ganas ternyata tidak sesederhanya yang dibanyangkan. Perlu fisik yang prima serta keberanian yang tinggi.

    Pasalnya lebah liar jenis Apis Dorsata (Tawon Gung_Jawa) terkenal sangat liar dan ganas. Tak berlebihan jika ada ungkapan untuk mendapatkan dua botol madu taruhannya adalah nyawa.

    Hal inilah yang dilakukan oleh Albait Nurfaozi (30) peternak lebah asal RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan. Pada Minggu (1/4/2018) pihaknya mengajak wartawan koran ini untuk melihat langsung cara mengambil madu lebah liar.

    Ya hingga kini belum ada seorang pun yang berhasil membudiyakan lebah jenis Apis Dorsata atau Tawon Gung. Lebah yang hanya memiliki satu sisir sarang tersebut, memang terkenal sangat ganas dan tak segan-segan menyerang siapapun yang mengusiknya.

    Bahkan beberapa cerita tentang orang yang meninggal dunia akibat diserang lebah Apis Dorsata, telah meleganda di masyarakat. “Ini merupakan jenis lebah liar terganas yang pernah ada. Belum pernah ada seorang pun yang berhasil membudidayakannya,” tuturnya.

    Perjalanan untuk menuju sarang lebah liar yang berada di Desa Sadanwetan Kecamatan Sadang tergolong sangat berat. Jalan pegunungan yang menanjak hingga menyusuri sungai harus ditempuh dengan berjalan kaki. Salah satu sarang lebah liar yang paling dekat dengan pemukiman penduduk berjarak sekitar tiga kilometer.

    Itu ditempuh dengan medan yang tidak ramah seperti becek dan banyak semak berduri. Sesekali rombongan berburu harus beristirahat untuk sekedar melepas lelah. “Kondisi sarang lebah sangat sulit dijangkau. Selain tempatnya tersembunyi lebah biasanya bersarang di pohon yang tinggi,” paparnya.

    Perjalanan mencari lebah dimulai dengan melihat jejak-jejak dari kotoran lebah. Jejak berupa titik kuning yang tersebar radius 100 meter dari titik sarang lebah. Hal ini dilaksanakan dengan mengamati dedauan dan batu-batuan yang ada di sekitar tepat tersebut. “Ini salah satu jejak kotoran lebah, jika terdapat kotoran seperti ini maka radius 100 meter terdapat lebah Apis Dorsata,” katanya.

    Jejak-jejak kotoran lebah semakin banyak saat pemburu semakin dekat dengan lokasi. Setelah melakukan penyisiran lebih dari dua jam, akhirnya sarang lebah liar berhasil ditemukan. Pemandangan yang menguji nyali pun terlihat nyata saat sarang lebah mulai diusik.

    Ribuah lebah yang berterbangan menimbulkan suara yang cukup mengerikan. Suasana mencekam pun muncul ditengah-tengah hutan lebah. “Jangan ada yang bergerak, tetap diam. Sebab akan menyerang sesuatu yang bergerak-gerak,” perintah Albait kepada semua tim.

    Selang 15 menit suasana mulai reda, beberapa lebah yang turun di permukaan tanah  mulai naik dan berkumpul di sarang. Pada saat itulah kesempatan yang tepat untuk segera meninggalkan lokasi sembari membawa hasil buruannya. “Pemburuan kali ini kami mendapatkan sekitar lima botol, hal itu setimpal dengan resiko yang dihadapi,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top