 |
| Herwin Kunadi |
Mereka yang dinilai paling pas jadi Ketum KONI Kebumen diantaranya Sri Hartanto, Herwin Kunadi dan Wiji Sasongko. Hingga berita ini diturunkan, hanya Herwin Kunadi yang bisa dihubungi koran ini.
Saat disinggung kesiapannya memimpin KONI Kebumen, Herwin Kunadi memilih menyerahkan kepada mekanisme, mengingat itu baru diputuskan di Musorkablub. Namun demikian, Herwin berharap, siapapun yang menjadi Ketua KONI Kebumen haruslah figur yang amanah dan peka terhadap kondisi olahraga di Kebumen.
Selain itu, Ketua KONI harus betul-betul memperjuangkan pembinaan olahraga prestasi. Bukan malah menjadikan KONI sebagai "alat" untuk kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan olahraga.
"Jangan jadikan KONI sebagai alat untuk mendapatkan proyek. Alih-alih untuk atlet tapi malah minta proyek ke dinas dinas. Kini saatnya semua bersih-bersih," tegas tokoh muda Gombong yang juga GM Obwis Wisata dan Sejarah, Benteng Van Der Wijck tersebut.
Figur Ketua KONI ke depan juga harus bisa menjawab pekerjaan rumah terkait sarana dan prasarana olahraga yang masih dikeluhkan cukup minim seperti saat ini. "Fasilitas Olahraga harus ditambah dan dibenahi. Sebisa mungkin di semua alun-alun kecamatan dibangun fasilitas olahraga jaman Now. Seperti sarana panjat tebing, basket, skateboard, sepeda BMX dimana anak muda lebih dapat menyalurkan bakata dan minat olahraga mereka," imbuh Herwin.
Tak kalah penting, lanjut Herwin, KONI harus mampu bersinergi dengan Pemerintah menjadi wadah pemberdayaan generasi muda. Sehingga, generasi muda di Kota Beriman terhindar dari hal-hal negatif seperti minuman keras, narkoba dan pergaulan bebas. Langkah-langkah perbaikan di tubuh KONI itu juga disampaikan kepada Plt Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz. "Alhamdulillah, beliau (PLT Bupati Kebumen) sudah mendukung," ujar dia.
Seperti diberitakan Ketua Umum KONI Kebumen masa bakti 2016-2020, Abdul Karnain, divonis bersalah pada sidang putusan yang digelar PN Kebumen, Rabu (18/4). Karnain yang menjadi terdakwa karena perkara pencemaran nama baik itu divonis satu tahun penjara.
Karnain yang berlatar belakang pengusaha dan kontraktor itu terbukti melanggar Pasal 45 ayat (3) jo pasal 27 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dalam hal ini, Karnain dinilai telah mencemarkan nama baik Anggota DPR RI asal Kebumen, Ir KRT Dadori Wonodipuro MM. Karena berhalangan saat menjalankan tugas, KONI Jawa Tengah lantas menunjuk Sri Hartanto yang Ketua III KONI sebagai PLT. (cah)
