• Berita Terkini

    Kamis, 19 April 2018

    Dua Meninggal Dunia, Ribuan Orang Diungsikan Akibat Gempa Banjarnegara

    BANJARNEGARA-Gempa 4,4 Skala Richter yang menimpa Banjarnegara, Rabu (18/4/2018) menyebabkan ratusan rumah dan bangunan runtuh. Berdasarkan pantauan Radarmas, sejumlah bangunan sekolah dan masjid rusak parah hingga rata dengan tanah.

    Tak kurang dari dua orang meningal dunia pada tragedi tersebut, sedang 21 lainya mengalami luka ringan. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Agus Haryono mengatakan, salah satu korban meninggal dunia masih berusia belasan tahun.

    Anak dari Desa Kasinoman, Asep(12), korban meninggal dunia akibat tertimpa tembok yang ambruk. Menurut keterangan saksi, Asep tengah berlari pulang dikarenakan takut saat terjadi gempa. Namun, dengan seketika tembok rumah terangganya roboh menimpa keseluruhan badanya.

    Sekretaris Desa Kasinoman, Sodik mengatakan, Asep sempat dilarikan ke Puskesmas Kalibening. Namun, Ia lebih dahulu menghembuskan nafas terakhirnya saat menempuh perjalananya kepuskesmas. “Belum sampai puskesmas,” kata Sodik.

    Korban meninggal dunia lainya datang dari Dusun Kertosari. Sekretari Desa Kertosari, Yanuar Arif mengatakan, warganya, Kasri(100) yang juga menjadi korban meninggal dunia akibat gempa yang menimpa desanya. “Tidak tertolong,” katanya sempat dilarikan ke Puskesmas.

    Selain korban meninggal, ribuan warga harus mengungsi akibat tempat tinggalnya yang rusak akibat gempa. Meski tidak semua rumah rusak parah, kebanyakan dari mereka tetap tidak berani masuk kedalam rumahnya.

    Warga Kasinoman, Tri Priati(48) memilih untuk mengungsi kerumah saudaranya di Kalibening. “Saya masih takut masuk rumah,” katanya sambil menunjukan sebagian tembok rumahnya yang ambruk.

    Kepala BPBD Banjarnegara, Arief Rachman menyebutkan, sebanyak 2.104 penduduk diungsikan kepemukiman aman yang tersebar di empat Desa, yakni Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan dan Sidakangen.

    “Kami sudah mendirikan posko dan pengungsian sementara,” kata Arief. Menurutnya, masih banyak kebutuhan pengungsi yang masih belum tercukupi. Utamanya adalah kebutuhan logistik seperti selimut, karpet, dan kebutuhan balita.

    Untuk mencukupi kebutuhan pangan pengungsi, Arief mengatakan, dua dapur umum telah disiagakan. Desa Sudakangen dan Kasinoman dipilih sebagai lokasi pendirian dapur umum, mengingat lokasi tersebut berada cukup strategis dengan berbagai wilayah yang terdampak gempa. “Supaya dekat kemana-mana,” pungkasnya.(Her)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top