• Berita Terkini

    Senin, 23 April 2018

    Dilewati Truk Tronton, Jembatan di Tegal Ambruk

    YERRY NOVEL/RADAR SLAWI
    TEGAL– Jembatan di Desa Rajegwesi, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal ambruk setelah dilewati truk tronton bermuatan beras, Sabtu (21/4/2018) siang. Disinyalir, jembatan yang panjangnya 15 meter dan lebar 7 meter itu tidak kuat menahan beban muatan truk yang mencapai sekitar 25 ton. Alhasil, ruas jalan Pagerbarang-Margasari itu ditutup total. Kendaraan yang hendak menuju ke selatan maupun sebaliknya, terpaksa dialihkan.

    Sopir truk tronton, David,32, mengaku tidak tahu jika jembatan itu sudah renta. Biasanya, dia melewati jalur Pantura. Namun, karena mesin truk mengalami kerusakan, dia mampir di Desa Jatilaba, Kecamatan Pagerbarang guna memperbaiki mesinnya.

    ”Saya sekalian pulang ke rumah, kebetulan rumah saya disitu. Saya tidak tahu kalau jembatan ini tidak kuat. Saya kaget waktu pertama ambruk. Alhamdulilah saya tidak terluka,” ujar David yang menambahkan jika beras sebanyak 25 ton itu rencananya akan dikirim ke Cipinang dari Sragen.

    Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Akhmad Sayuti menuturkan, ambruknya jembatan itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu, truk bermuatan beras sedang melintas dari selatan menuju ke utara. Namun, saat berada di lokasi, mendadak jembatan ambruk. Beruntung, sopir truk tronton yang bernopol B 9006 WEU itu selamat. ”Tidak ada korban jiwa, hanya saja, jembatan itu hancur dan beras (muatan) nya rusak,” kata Sayuti saat berada di lokasi.

    Dia meminta agar Pemerintah Kabupaten Tegal melakukan perbaikan. Minimal, ada jembatan darurat untuk melintas para pengendara. Sebab, jalan itu merupakan jalur alternatif dari Jakarta-Brebes-Purwokerto. ”Jalan ini biasanya digunakan untuk jalur alternatif para pemudik,” ucapnya.

    Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Samsuri mengatakan hal senada. Menurut Politikus Partai Gerindra ini, jembatan itu merupakan jalur penghubung antara Pagerbarang dan Margasari. Jika jembatan itu tidak secepatnya diperbaiki, tentu warga akan kesulitan ketika hendak melintas. ”Terpaksa harus muter. Itu pun jauh. Harus lewat Balapulang,” ucapnya.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tegal Hery Suhartono saat mendengar kabar itu langsung mendatangi lokasi. Dia juga melakukan koordinasi dengan Polres serta Dinas Perhubungan setempat. Rencananya, untuk memudahkan lalu lintas kendaraan di lokasi, pihaknya akan mendirikan jembatan darurat atau bailey.

    ”Jembatan darurat yang berada di Cawitali akan kami pindahkan ke sini. Kami butuh waktu 15 hari untuk memasang jembatan darurat ini,” kata Hery didampingi anggota DPRD Kabupaten Tegal Sayuti, Kabid Jembatan DPU Kabupaten Tegal, dan sejumlah anggota Polres Tegal, saat ditemui di lokasi.

    Hery menjelaskan, kapasitas jembatan itu sebenarnya hanya mampu menahan beban 8 ton. Sedangkan truk itu, muatan barangnya mencapai 25 ton. Hery tak menampik jika ruas jalan tersebut merupakan jalur alternatif para pemudik dari Jakarta menuju ke Purwokerto dan Bumiayu. ”Untuk sementara, jalur kita alihkan dulu,” sambungnya.

    Dia menambahkan, pengendara yang melintas dari utara akan dialihkan melewati pabrik gula Jatibarang lalu ke selatan menuju ke Randusari, Mulyoharjo hingga Balapulang. Begitu pun sebaliknya, jika dari Balapulang hendak ke Jatibarang atau Pagerbarang melewati jalan tersebut. ”Nanti kita akan pasang rambu pengalihannya,” kata Hery. (yer/fat)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top