• Berita Terkini

    Minggu, 22 April 2018

    1000 Ambeng Meriahkan Tradisi Nyadran Warga Jembangan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Desa-desa di Kebumen memiliki tradisi Merdi Desa atau nyadran sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Tak terkecuali warga Desa Jembangan, Kecamatan Poncowarno, yang menggelar Merdi Desa, Minggu (22/4/2018).

    Menariknya, warga membikin ambeng (tumpeng) yang berjumlah ribuan yang kemudian dikumpulkan di obyek wisata Jembangan Wisata Alam (JWA) yang berada di wilayah setempat. Kegiatan yang kali ini bertajuk Festival Ambeng Sewu itupun meriah.

    Uniknya, ammbeng terdiri dari nasi beserta ubarampenya tersebut dikemas dengan janur kuning. Setelah didoakan bersama, setiap warga bertukar ambeng setelah sebelumnya mencicipi menu olahan dari warga lain. Kemudian, warga boleh membawanya pulang. Makin menarik saat ambeng-ambeng tersebut dibawa menggunakan perahu untuk kemudian dibagikan kepada pengunjung obwis. Even budaya ini juga menyedot perhatian ribuan pengunjung.


    Perangkat Desa Jembangan, Supriyanto menyampaikan, nyadran merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yang diselenggarakan setiap tahun sebagai ungkapan syukur petani kepada Pencipta. Untuk tahun ini, pihaknya menggelar festival ambeng dengan menggandeng pengelola obyek wisata Jembangan Poncowarno. Menggelar tradisi nyadran di tempat pariwisata, kata dia, baru kali pertama dilakukan.

    "Untuk tahun ini dikumpulkan di satu tempat. Harapannya ke depan, semakin meriah. Dengan jumlah warga Jembangan berjumlah 1800, ambeng akan disajikan di jalan-jalan atau sekitar kawasan obyek wisata, sehingga pengunjung dapat ikut menikmatinya. Dengan demikian, ambeng sebagai bentuk budaya dan kearifan lokal ini dapat turut menambah daya tarik pariwisata," ujarnya.


    Dr Rahab SE MSi, dari pusat penelitian seni dan Budaya Universitas Jenderal Soedirman yang turut hadir pada kesempatan itu, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan warga yang memadukan budaya lokal dengan pariwisata. Diapun mendorong kegiatan semacam ini digalakkan di daerah lain, khususnya di desa-desa wisata yang kini banyak dijumpai di Kabupaten Kebumen.

    "Menurut saya model pengembangan wisata dengan memadukan budaya lokal dan pariwisata ini bisa digalakkan di desa-desa wisata lain di Kebumen. Harapannya, setiap desa wisata bisa semakin menonjolkan, " ujarnya.

    Linda, salah satu pengunjung mengaku sangat menikmati kegiatan tersebut. "Saya rasa masyarakat di sini sangat welcome dengan pengunjung yang melibatkan kami di acara tradisi semacam ini, " kata wisatawan asal Kecamatan Gombong tersebut.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top