• Berita Terkini

    Sabtu, 17 Maret 2018

    Seorang Santri Dibawa ke RSJ Terkait Teror Pesantren Sragen

    AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO
    SRAGEN – Jajaran Polres Sragen hingga kemarin belum bisa mengungkap pelaku penganiayaan terhadap Udin, 17. Justru setelah diselidiki mendalam, polisi menemukan ada kejanggalan terkait kasus ini. Polisi akhirnya membawa santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Falah di Dusun Karangdowo, Desa Kecik,  Kecamatan Tanon ini ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta untuk diperiksa kondisi kejiwaannya.

    Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan, selama dua hari, pihaknya sudah melalukan penyelidikan secara maraton. Ada 14 saksi telah diperiksa terkait kasus tersebut, termasuk mengumpulkan alat bukti di lokasi kejadian.

    ”Terkait menyampaikan hasil penyelidikan ini, ada beberapa poin jadi catatan. Yakni adanya ketidaksesuaian keterangan antara korban (Udin) dengan fakta-fakta yang kami himpun dari TKP (tempat kejadian perkara),” tuturnya di Polsek Tanon, kemarin (16/3/2018).

    Kapolres mengatakan, dari keterangan hasil medis setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, baik luar maupun dalam tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan luka. Selama proses pemeriksaan medis tersebut, Udin selalu didampingi Ustad Dariusman yang merupakan pimpinan Madrasah Diniyah Al Fattah.

    Kemudian dari keterangan Udin, justru bertolak belakang dengan saksi yang ditunjuk Udin. Selain itu, ada ketidaksesuaian dari keterangan dari Udin sendiri. ”Misalnya dari jam ini menerangkan fakta A, tapi pada jam yang sama menerangkan fakta B,” ungkapnya.

    Pada tahap akhir pihaknya sudah konsultasi ke psikiater dan ahli jiwa. Tahap selanjutnya, saat ini Udin dikirim untuk pemeriksaan kondisi kejiwaan di di RSJD Surakarta. ”Udin saat ini kondisinya sehat dan dirujuk ke Solo,” terangnya.

    Saaat ditanya apakah Udin bisa terjerat tindak pidana penyebaran kabar bohong yang meresahkan warga, kapolres menegaskan masih menunggu hasil medis. ”Itu tadi, hasil pemeriksaan terakhir ini akan berpengaruh. Kalau memang ternyata benar agak “kurang” (terganggu kondisi kejiwaannya), kami bisa memaklumi,” ujarnya.
    Soal hasil kondisi fisiknya, memang tidak ada bekas luka, meski korban mengeluh sakit. Karena kekhawatiran dari pihak medis, dia akhirnya dirujuk ke sejumlah rumah sakit.

    Sementara Ustad Dariusman menyampaikan bahwa secara fisik kondisi Udin baik. Namun akal dan pikiran bisa dikatakan tidak stabil. IQ tidak seperti teman-temannya. ”Namun dari akal dan pikirannya memang terganggu,” ujarnya.

    Koran ini sempat minta untuk menemui Udin. Namun, Ustad Dariusman tidak mengizinkan dengan alasan kondisi Udin tidak stabil.

    Setelah keluar dari Rumah Sakit Yaksi Gemolong, Udin memang diungsikan di Madrasah Diniyah Al Fattah Sidorejo, Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon. Namun, anggota kepolisian sudah lebih dulu menjemput korban untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Amal Sehat dan RSUD Soehadi Pijonegoro Sragen, sebelum akhirnya dirujuk ke RSJD Surakarta.

    ”Sudah tadi dijemput pak polisi berseragam. Kemarin menginap di sini. Selama di sini masih mengeluh sakit di bagian perut,” ujar Sri Hariyati, salah satu pengasuh madrasah tersebut. (din/bun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top