ISTIMEWA |
Kegiatan OTFA berlangsung selama tiga hari yakni 21 hingga 22 Maret 2018 lalu. Para peserta yang mengikuti merupakan siswa kelas 1-3 SD Alam Lukulo. Acara yang mengusung tema “Eksplor Alam Brujul” ditujukan agar siswa mengetahui potensi alam yang ada di sekitar dengan mengangkat kearifan lokal.
Kepala SD Alam Lukulo Eli Istingayatun Yatmi SPdI saat membuka OTFA menyampaikan agar siswa-siswa dapat mengikuti OTFA dengan sebaik-baiknya. Terlebih bagi siswa yang belum pernah mengikuti. Kegiatan OTFA sangat baik untuk dan meningkatkan kemandirian para siswa.
Lebih lanjut dijelaskan, acara OTFA tidak hanya sekedar camping saja. Namun sebelum sampai ke puncak, para siswa-siswa diarahkan untuk menggali potensi daerah yang ada di Dukuh Klapasawit Desa Peniron Pejagoan. Dalam kesempatan itu para siswa juga dapat belajar banyak dengan masyarakat.
Adalah kerajinan jenitri yang menjadi tempat pertama dikunjungi siswa-siswa SD Alam Lukulo. Disana mereka belajar bagaimana pengolahan jenitri dari awal pemetikan hingga sampai menjadi kerajinan tangan. Tempat kedua yang dikunjungi yakni ke tempat pembuatan oyek.
Siswa sangat antusias melihat pengolahan singkong yang akhirnya dapat menjadi oyek. Makanan yang dianggap jaman dulu itu ternyata sangat disukai anak sekarang. “Yang penting orang tua mau mengenalkannya agar anak tidak melulu dihidangkan makanan cepat saji dengan berbagai perasa, pewarna dan pengawet,” tuturnya.
Eli juga menjelaskan, kegiatan OTFA juga mendapat apresiasi dari para orang tua siswa. Pasalnya acara tersebut, merupakan kegiatan positif yang harus dilanjutkan rutin setiap tahunnya. Kegiatan itu sangat dibutuhkan agar anak-anak mampu belajar apapun melalui potensi alam yang ada di daerah mereka. “Diharapkan anak selanjutnya lebih jeli melihat potensi di daerah masing-masing yang ditanamkan sejak dini,” ucapnya, sembari menambahkan sebelum OTFA Brujul, SD Alam Lukulo juga telah menyelenggarakan OTFA Bulu Pitu, Lampon dan Wadaslintang di tahun-tahun sebelumnya. (mam)