Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar melalui Kapolsek Buluspesantren, AKP Surono menyampaikan, pihaknya masih mengejar keberadaan pelaku. "Kami menduga pelaku tak jauh dari lokasi. Anggota sedang melakukan pengejaran," ujar Kapolsek ditemui di lokasi.
Sementara itu, saksi mata Jumadi mengatakan peristiwa itu terjadi Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, korban tengah berteduh di pinggir jalan sembari membawa dagangan "urupan" bagi para petani yang sedang panen. Korban menjual makanan itu untuk ditukar padi bukan uang.
Tak lama kemudian, pelaku datang menggunakan sepeda. Kepada ibu kandungnya tersebut, pelaku meminta uang. Namun oleh korban tak diberikan. Lalu, korban kalap dan mengeluarkan sebilah golok dari dalam tas yang dicangklongnya.
Korban sempat melarikan diri. Namun saat sampai di tengah areal persawahan yang digenangi air, korban yang sudah tua terjatuh. Selanjutnya, pelaku dengan membabi buta menyabetkan golok yang dipegangnya ke tubuh korban.
"Ibunya sempat melarikan diri. Namun dia kemudian terjatuh dan Sungudi membacoknya berkali-kali menggunakan parang," ujar Jumadi.
Kejadian selanjutnya membuat bulu kuduk meremang. Korban yang sudah tua itu dipenggal menggunakan golok hingga lehernya putus. Kalaupun sempat melawan, korban hanya melindungi dirinya dengan tangan tuanya. Tangan itu terlihat bekas sabetan golok pelaku. "Setelah membunuh ibunya, pelaku pergi menggunakan sepeda,"imbuh Jumadi.
Pelaku sendiri, menurut Kepala Desa Bocor, Slamet, diketahui pernah mengidap sakit jiwa. Dia bahkan sering mengamuk saat keinginannya tidak dituruti. Adapun pelaku dan korban merupakan warga RT 5 RW 1 Dukuh Kejayan Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. (saefur/cah)
