• Berita Terkini

    Kamis, 08 Maret 2018

    KPK Tingkatkan Kerja Sama dengan Iran

    JAKARTA – Sejak 2007 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama Iran. Tepatnya dengan General Inspection Organization (GIO). Dua tahun setelahnya, kerja sama tersebut langsung ditindaklanjuti. Rabu (7/3) lembaga antirasuh kedatangan tamu dari Iran. Mereka datang ke Gedung Merah Putih KPK untuk membahas peningkatan kerja sama di antara kedua pihak.



    Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah menjelaskan bahwa korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan transnasional atau bersifat lintas negara. Untuk itu, KPK perlu menjalin kerja sama secara khusus dengan sejumlah negara. Termasuk di antaranya Iran. Sebab, mereka pernah bekerja sama dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. ”Dalam setiap upaya pemberantasan korupsi yang bersifat lintas negara tentu kerja sama internasional sangat penting dilakukan,” terang dia.



    Sebab, sangat terbuka kemungkinan KPK membutuhkan bantuan atau informasi dari otoritas di luar negeri untuk mengungkap kasus korupsi. Febri mencontohkan penanganan kasus korupsi dalam proyek e-KTP. Tidak hanya mengumpulkan bukti dan data di dalam negeri, mereka juga meminta bantuan otoritas di Singapura dan Amerika Serikat (AS) untuk menggali sejumlah informasi.  ”Artinya sering kali korupsi terjadi peristiwanya lintas negara,” ucap Febri.



    Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu pun menyampaikan bahwa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari luar negarei perlu kerja sama yang baik. Karena itu, KPK menjalin kerja sama bukan hanya dengan Iran. Mereka turut membangun hubungan baik dengan berbagai negara. ”Pertukaran informasi sangat mendukung upaya pemberantasan korupsi,” kata Febri. Namun demikian, dia tidak bisa menyampaikan secara detail pertukaran informasi apa yang pernah dilakukan dengan Iran.



    Menurut pria asal Padang itu, tidak semua data soal pertukaran informasi antara KPK dengan negara lain bisa disampaikan kepada publik. Termasuk di antaranya denken Iran. ”Karena sebagian kerja sama ada yang terbuka ada yang tertutup,” tuturnya. Yang pasti, semuanya dilakukan untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi. KPK sebagai lembaga yang concern menindak para koruptor butuh kerja sama yang baik dengan negara lain.  Sehingga mampu menjalankan seluruh tanggung jawab mereka.



    Lebih lanjut, Febri mengungkapkan bahwa pertemuan dengan delegasi Iran kemarin tidak hanya menguatkan kerja sama di antara kedua pihak. Melainkan turut membuka pintu untuk peningkatkan kerja sama yang sudah dibangun. ”Sharing pembelajaran keberhasilan program pemberantasan korupsi Indonesia dan Iran,” ujar pria berkacamata itu. ”Serta pelatihan-pelatihan yang nanti akan dilakukan melalui Anti Corruption Learning Center (ACLC),” tambah dia.



    Senada, Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi menuturkan, dia bersama delegasi Iran mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk bertukar pengalaman. ”Membagi pengalaman dan menempa pengalaman pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya kemarin. Dalam kunjungan tersebut, turut hadir tiga perwakilan parlemen Iran. Yakni Mahmoud Sadeghi, S. Naser Musavi Largani, dan Mehdi Sheikh. (syn/)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top