• Berita Terkini

    Rabu, 07 Maret 2018

    Kesal Jalan Rusak, Warga Pekalongan Ancam Blokade Jalan

    PEKALONGAN - Kerusakan jalan imbas proyek pembangunan Jalan Tol terus memperparah kerusakan jalan. Sebagai bentuk protes kerusakan ruas jalan raya Bojong- Wiradesa, warga akan kembali memblokade jalan. Apalagi, tak sedikit pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor terperosok dan jatuh.

    Hal itu seperti ditegaskan seorang tokoh pemuda Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Dolah. Kata dia, janji pengelola proyek tol sudah tidak dipatuhi. Karena, truk bermuatan tanah ketika melintas masih banyak yang iring-iringan lebih dari dua kendaraan.

    "Terus terang kita sedang koordinasi dengan tokoh masyarakat, pemuda yang berada di sepanjang jalan Bojong - Wiradesa. Nanti kita turun bersama - sama ke jalan," terangnya.

    Untuk jadual blokade jalan, lanjut dia, akan dilakukan sebelum Jumat dalam pekan ini. Oleh karena itu kini segala sesuatunya sedang dipersiapkan secara matang.
    "Blokade dilakukan sebagai bentuk kekesalan warga," tandasnya.

    Dari pantauan Radar, kerusakan jalan memang sangat parah. Terlihat, jalan bergelombang dan retak-retak. Ketika panas akan menimbulkan debu beterbangan. Sementara saat gerimis, jalan menjadi licin yang akibatnya para pengguna jalan harus ekstra hati- hati.

    Sebelumnya diberitakan, kerusakan Jalan Provinsi Wiradesa-Bojong, Kabupaten Pekalongan kian parah. Banyak tidak hanya berlubang dan bergelombang, namun juga berdebu saat panas dan licin ketika hujan. Karena banyak pengendara yang berjatuhan, warga pun inisiatif memasang pohon pisang di sejumlah titik ruas jalan itu.

    Salah seorang warga Bojong, Eko (38), mengatakan, bahwa kondisi jalan tersebut sudah cukup parah dan butuh perbaikan. Banyak pengendara yang jatuh, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. "Banyak korban yang jatuh, khususnya pengendara motor. Bahkan belum lama ini ada yang sampai meninggal, yakni warga Comal," ujar Aples, kemarin.

    "Tadi malam warga memasang pohon pisang di bahu jalan yang berlubang tersebut. Selain pohon pisang, drum besar juga ditaruh di titik berlubang lainnya," ujar dia.
    Ia menambahkan, ada juga papan tulisan di pohon yang berisi tuntutan warga untuk segera ada perbaikan jalan. Sebab, kondisi ini sudah mulai meresahkan masyarakat lantaran selain rusak, jalan juga berdebu ketika panas, dan licin saat hujan.

    "Kalau pengendara melintas, harus ekstra hati-hati. Sebab, jalannya rusak dan berdebu," kata Eko.

    Ia berharap, pemerintah segera dapat melakukan perbaikan jalan tersebut. Pasalnya, ini adalah akses utama warga setempat menuju Pantura Pekalongan. "Kalau nggak lewat sini, kita musti muter ke Kedungwuni. Ya harapannya, segera diperbaiki," tandasnya. (yon)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top