Rombongan terdiri dari 46 orang tersebut diterima Kepala Puskesmas Kecamatan Pejagoan, dr Agus Sapariyanto. Di tempat tersebut, peserta mengikuti workshop tentang penanganan ODGJ. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melakukan kunjungan langsung ke Shelter ODGJ Dosaroso di eks RSUD Kebumen lama, Dukuh Bojong, Kelurahan Panjer Kebumen. Turut mendampingi rombongan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.
Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Dewi Yuliana, menyampaikan, kedatangan mereka ke Kebumen dalam rangka studi banding soal penanganan ODGJ di Kebumen.
Dipilihnya Puskesmas Pejagoan, lanjutnya, karena tempat tersebut merupakan salah satu pelopor penanganan ODGJ yang sudah berjalan dengan baik. "Harapannya nanti setelah stugdi banding, ilmu yang kami dapat dapat diimplementasikan di Wonosobo," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pejagoan, dr Agus Sapariyanto, menyampaikan, ada 700 pasien yang mereka rawat setiap bulannya dengan tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 90 persen. "Mereka yang sudah dinyatakan sembuh bisa kembali ke masyarakat," ujar Agus.
Namun demikian, diakui Agus, masih ada kendala yang mereka hadapi terkait penanganan ODGJ ini. Yakni masih rendahnya peran serta serta kesadaran masyarakat terkait penanganan ODGJ.
"Kami senantiasa mendorong masyarakat memeroleh edukasi dan pembelajaran tentang penanganan ODGJ yang baik. Salah satunya dengan tidak memasung keluarga mereka yang ODGJ. Sehingga ke depan tidak ada lagi ODGJ yang dipasung," katanya.(cah)
