• Berita Terkini

    Rabu, 21 Maret 2018

    Jembatan Gantung Sidomulyo Purworejo Diresmikan

    ekosutopo/ekspres
    PURWOREJO- Jembatan gantung Al-Makmur di Dusun Ngemplak Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo selesai dibangun dan dapat difungsikan. Keberadaan jembatan sepanjang 68 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut menyelamatkan akses mobilitas warga di dua wilayah, yakni Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo dan Desa Trirejo Kecamatan Loano. Dengan adanya jembatan itu, warga kini tidak lagi harus berputar dengan jarak tempuh yang cukup jauh.

    Peresmian jembatan dilakukan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM ditandai dengan pemotongan tumpeng, penandatanganan prasasti, serta pemotongan pita, Rabu (21/3/20018). Hadir Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, jajaran muspida, serta Muspika dari kedua kecamatan.

    Kepala Desa Sidomulyo, Setyono Hadi, menyebutkan bahwa pembangunan jembatan gantung Al Makmur menelan biaya sekitar Rp1,6 miliar, terdiri atas bantuan seorang penghibah dan ahli jembatan gantung asal Swiss yakni Mr Toni Ruttiman, dana desa, dan swadaya masyarakat.

    “Bantuan dari Mr Toni Rp1,3 miliar, alokasi dana desa Rp50 juta, dan swadaya masyarakat Rp250 juta,” sebutnya.

    Proses perakitan jembatan dimulai pada 17 Desember 2017 dan selesai pada Maret 2018. Menurut Setyono Hadi, sebelum ada jembatan gantung, oleh warga pernah akan jembatan dibangun dengan dana swadaya. Namun, karena terjadi bencana banjir pada tahun 1996, sebagian bangunan pondasi rusak dan pembangunan dihentikan.

    Sebelum ada jembatan gantung, warga yang hendak ke kota maupun ke Desa Trirejo harus memutar sejauh sekitar 7 Km. Namun, dengan adanya jembatan gantung kini hanya cukup ditempuh sekitar 2-3 km.

    “Adanya jembatan gantung sekarang ini jelas menyelamatkan akses mobilisasi warga di dua desa.  Warga yang mau menuju Pasar Baledono atau ke RS Islam di Loano juga cepat. Ini akan meningkatkan perekonomian warga,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Purworejo Agus Bastian menyatakan masyarakat Kabupaten Purworejo patut bersyukur dan berterima kasih kepada Mr Toni Ruttiman. Pasalnya, kepedulian dan bantuannya telah bersinergi dengan masyarakat di sejumlah desa dalam mewujudkan pembangunan jembatan gantung, antara lain di Desa Borowetan, Bubutan, Tangkisan, Pekutan, Pucangagung dan Sawangan.

    “Keberadaan jembatan ini tentunya sangat penting dan strategis untuk membuka akses pendidikan, ekonomi, dan sosial,“ kata bupati.

    Di sisi lain, Bupati mengingatkan bahwa satu hal yang perlu menjadi perhatian dari pembangunan infrastruktur adalah bagaimana dapat merawat dan memelihara fasilitas-fasiltas yang sudah dibangun. Pasalnya, terkadang mamsyarakat dapat membangun, tetapi lupa untuk merawatnya sehingga mudah rusak sebelum waktunya.

    “Namun saya yakin, jembatan ini telah memenuhi standar kualitas yang memadai, karena disponsori oleh Mr Toni Ruttiman – seorang pembangun jembatan yang telah membangun jembatan di berbagai daerah di Indonesia bahkan di seantero dunia. Sehingga dengan pemeliharaan yang baik, diharapkan akan mampu bertahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

    Sementara itu, fasilitator jembatan gantung wilayah Jawa Tengah, Yoga Trianto, menyebutkan bahwa jembatan gantung Al-Makmur yang berada di area Pondok Pesantren Imam Puro tersebut merupakan yang ke-10 di Purworejo.

    “Untuk di Jawa Tengah jembatan gantung bantuan Mr Toni sebanyak 19 dan total di Indonesia sudah dibangun 78 jembatan gantung. Purworejo ini paling banyak disbanding kota lain di Indonesia,“ sebutnya. (top)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top