• Berita Terkini

    Minggu, 04 Februari 2018

    Total 24 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Kawasan Selatan Kebumen

    FOTOBPBDKEBUMENFOREKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Jumlah rumah dan bangunan rusak akibat puting beliung yang terjadi di kawasan Selatan Kebumen, Sabtu sore (3/2/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, bertambah. Ini setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen merilis data terbaru jumlah bangunan rusak di Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren.

    Data terakhir BPBD Kebumen, Minggu dini hari tadi (4/2/2018), ada 11 rumah dan bangunan rusak di Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren. Dari jumlah tersebut, ada sebuah mushola yang turut rusak tertimpa pohon tumbang.

    "Selain itu, ada satu warga Zaitun (32) warga Desa Ayamputih yang mengalami luka ringan akibat tertimpa ranting pohon yang tumbang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kebumen, Drs Muhyidin, seperti disampaikan Bako Humas, Heri Purwoto, Minggu dini hari tadi.

    Wilayah terdampak, kata Heri, berada di Dukuh Nagasari RT 01 RW 04 Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren. "Termasuk mushola yang rusak juga berada di wilayah tersebut (Dukuh Nagasari, Ayamputih), " imbuh Heri.

    Bangunan terdampak angin puting beliung, lanjut Heri, berupa kerusakan atap rumah akibat diterpa angin kencang. "Rata-rata kerusakan rumah ringan. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," imbuhnya.

    Dengan demikian, total 24 rumah dan bangunan rusak akibat hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu sore kemarin. Selain 11 rumah rusak di Desa Ayamputih, ada 13 rumah juga mengalami kerusakan di Desa Pandanlor Kecamatan Klirong. Kebetulan, dua wilayah tersebut berdampingan dan hanya dipisahkan Sungai Lukulo.

    Sejauh ini, BPBD telah berkoordinasi dengan dinas instansi terkait dalam hal ini  TNI/polri, relawan dan warga untuk bekerja bakti menyingkirkan pohon-pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Selain itu, bantuan logistik untuk bekerja bakti sudah disalurkan.

    "Kalau ada yang dibutuhkan warga terdampak saat ini adalah material bangunan, baik usuk seng dan material lainnya," imbuh Heri. (cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top