• Berita Terkini

    Jumat, 16 Februari 2018

    Siswa SMA N 1 Klirong Bikin Seragam Batik Ramah Lingkungan

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sejumlah upaya dilakukan SMA N 1 Klirong dalam upayanya penerapan sekolah Adiwiyata. Salah satu yang menarik, para siswa membuat seragam batik sendiri. Makin menarik, pewarna yang digunakan merupakan pewarna alami sehingga nantinya seragam karya siswa ini ramah lingkungan.

    Para siswa pun terlihat antusias mengikuti kegiatan yang digelar di lingkungan sekolah tersebut,  Sabtu (10/2/2018) pekan lalu. Untuk karya batik tulis ini, para siswa menggunakan pewarna alami terdiri dari  murni dari alam seperti warna kuning dari kunyit, Daun suci, warna hijau dari Pandan, ungu dari Kulit manggis, dan merah dari daun jati.

    "Semuanya difermentasi dan tanpa bahan kimia," kata Kepala SMA N 1 Klirong Dra Rahmi Lestari Rahayuni MPd didampingi Bagian Humas, Sudewi SPd, di sela kegiatan.

    Rahmi Lestari menambahkan, kegiatan tersebut dalam rangka dalam rangka penilaian sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sekaligus, melatih kreatifitas siswa serta memotivasi siswa untuk dapat berwirausaha. Juga berkaitan dengan upaya menjaga lingkungan.

    "Ini tidak hanya semata dalam rangka menghadapi penilaian lomba sekolah Adiwiyata, tetapi bagaimana agar siswa merasa nyaman belajar dan berada di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah harus tetap hijau, asri, dan bersih bebas sampah," imbuh dia.

    Sudewi menmabahkan, permasalahan sampah juga menjadi perhatian utama di sekolah tersebut. Ia berharap SMA 1 Klirong juga menargetkan pencapaian prestasi di tahun 2018 sekolah adiwiyata tingkat provinsi Jawa Tengah.

    Pembina Ekstra Kulikuler Batik Tulis, Tusina SPd, mengatakan pihaknya juga mengajarkan berbagai kerajinan daur ulang sampah dengan harapan para siswa mampu mengembangkan kreatifitasnya di bidang pengelolaan limbah, untuk didaur ulang menjadi kerajinan.

    "Seragam batik ramah lingkungan itu nantinya akan dipakai oleh siswa,"imbuhnya.

    Selain pembuatan batik, imbuh dia, para siswa juga diwajibkan membuat karya seni lukis menggunakan pewarna alami seperti karat besi. "Untuk penilaian akhir semester untuk siswa kelas 12  ditugaskan untuk membuat lukisan menggunakan bercak karat besi," kata Tusina.(saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top