• Berita Terkini

    Sabtu, 10 Februari 2018

    Satpol PP Tunda Pembongkaran Sarke

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Selang sepekan setelah dilakukan penututupan tempat prostitusi di Pasar Ayam atau Pasar Hewan (Sarke) Kelurahan Tamanwinangun Kebumen, hingga kini belum juga dilaksanakan pembongkaran. Bangunan semi permanen yang diduga kerap digunakan untuk ajang mesum masih berdiri tegak dan tersegel Salpol PP line, Jumat (9/2/2018).

    Sebelumnya saat dilaksanakan penutupan pada Jumat (2/2) lalu, Satpol PP Kebumen telah memberi waktu kepada si empunya bangunan, selama sepekan untuk melakukan pembongkaran sendiri. Jika dalam tenggang waktu yang diberikan tersebut, pemilik bangunan tidak melakukan pembongkaran, maka Satpol PP lah yang akan membongkar.

    Dari pantauan Ekspres di lapangan, suasana Sarke terlihat sangat sepi. Beberapa warung yang semula menjajakan dagangannya, kini tutup. Dari informasi yang didapat, pemilik warung memang enggan untuk membuka dagangan lantaran sepinya pengunjung.

    Disisi lain terdapat dua bangunan yang masih tersegel dengan Satpol PP line. Bangunan berdinding bambu tersebut, hingga kini juga belum dibongkar. Adapun papan larangan melakukan mesum yang dipasang oleh Satpol PP masih berdiri tegak.

    Kasatpol PP Kebumen R Agung Pambudi SIP MSi saat dihubungi menyampaikan, rencananya pembongkaran bangunan memang akan dilaksanakan pada 9 Februari ini. Namun karena ada keperluan yang tidak bisa diwakilkan maka pembongkaran ditunda untuk sementara waktu. “Rencananya memang hari ini, namun untuk sementara ditunda,” tuturnya.
    Saat disinggung hingga kapan penundaan dilaksanakan, pihaknya hanya menegaskan, jika pembongkaran akan dilaksanakan oleh Satpol PP dalam waktu dekat terhadap bangunan tersebut. “Dalam waktu dekat akan kami bongkar,” tegasnya.

    Terlepas dari persoalan bongkar bangunan, adanya penutupan tempat wisata biologis tersebut, ternyata juga menimbulkan persoalan baru. Hal ini terkait sepinya pengunjung Sarke. Beberapa masyarakat yang memiliki warung di area Sarke pun mengeluhkan hal itu. Sebelum ditutup pengunjung Sarke ramai baik siang maupun malam. Namun kini pengunjung sangat sepi, terlebih di malam hari. “Roda perekonomian di sekitar Sarke seakan berhenti, warung tutup dan tukang becak tak lagi bisa narik. Padalah banyak sekali utusan dapur masyarakat yang bergantung pada Sarke,” ucap Bambang Sungkowo (55) warga sekitar Sarke itu. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top