 |
| fotopolreskebumenforekspres |
Tak kurang dari 29 siswa mengalami gejala mual, sakit perut dan muntah dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas Kuwarasan.
Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar melalui Kasubag Humas, AKP Masngudin MPdI, membenarkan peristiwa tersebut. Kejadian berawal saat para siswa pada saat jam istirahat membeli jajan cimol di depan sekolah. "Anak-anak membeli jajan sekitar pukul 09.00. Pada pukul 09.15 dan 09.30, mereka mulai merasakan mual dan muntah-muntah," ujar AKP Masngudin, Sabtu (3/2/2018).
Anak-anak lantas ditangani oleh guru setempat. Hingga kemudian, anak-anak tersebut dibawa ke Puskesmas Kuwarasan. Di saat bersamaan, pihak sekolah melaporkan kepada Mapolsek Kuwarasan. Tak lama berselang, petugas kepolisian di bawah pimpinan Kapolsek Kuwarasan, Kompol Heru Supriyantoko dan Tim medis Puskesmas Kuwarasan datang ke lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan.
Dari lokasi, polisi mengamankan 2 botol bekas kecap untuk tempat bumbu cimol yang sudah dalam keadaan kosong. Juga minyak goreng bekas menggoreng cimol serta cimol yang belum digoreng. Turut diamankan pula, bungkus bumbu cap atom bulan dan satu bungkus bumbu merk antaka serta sebungkus bumbu merk mazzoni yangg sudah kosong.
"Dari hasil analisa diduga cimol dan bumbunya ini yang menyebabkan para siswa mengalami keracunan," ujar AKP Masngudin.
Terkait kejadian ini, polisi mengamankan penjual cimol, Supriyanto (45), warga Desa Semampir Kecamatan Buayan.
Adapun para siswa yang mengalami gejala keracunan sudah diperbolehkan pulang. "Pada hari itu juga, pukul 12.00 WIB, anak-anak sudah diperbolehkan pulang," imbuh AKP Masngudin.
Sebelumnya, peristiwa keracunan juga terjadi di Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung, Kelurahan Tamanwinangun Kebumen dan Siswa SDN Trikarso Kecamatan Sruweng. (saefur/cah)
