• Berita Terkini

    Selasa, 20 Februari 2018

    Polres Magelang Kota Kantongi Rekaman CCTV Kasus Penyerangan 2 Warga Nambangan

    MAGELANG TENGAH - Satuan Reserse Kriminal Polres Magelang Kota sudah mendapatkan rekaman CCTV di lokasi penyerangan terhadap dua warga Kampung Nambangan, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah. Pengungkapan kasus ini pun sudah kian jelas.

    Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan melalui Kasat Reskrim AKP Rinto Sutopo mengatakan rekaman CCTV itu didapat dari beberapa titik yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Lapangan Kampung Nambangan.

    ”Sudah kita dapatkan, rekaman CCTV itu dari beberapa tempat. Mulai dari jalan raya, dan beberapa pemilik toko,” ujarnya, Selasa (20/2/2018).

    Ia menjelaskan di dalam rekaman tersebut terdapat beberapa orang mengendari sepeda motor yang ciri-cirinya sesuai dengan keterangan para saksi. Hanya saja, untuk mengidentifikasi pelaku, pihaknya mengaku masih dalam tahap penyelidikan.

    ”Karena di rekaman itu tidak bergerombol. Mereka bercampur dengan pengguna jalan lain, sehingga butuh waktu untuk mengidentifikasinya,” ucapnya.

    Meski demikian, pihaknya tetap menduga jika pelaku bergerombol itu berjumlah sekitar 20 orang, menggunakan 10 sepeda motor. Mereka juga rata-rata berpakaian hitam dan bercadar.

    ”Kami sudah menerjunkan Tim Resmob untuk mengungkap kasus ini. Diharapkan secepatnya bisa terungkap, karena kasus ini sudah menimbulkan ketakutan warga,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan, Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Magelang Tengah diserang kawanan pria menggunakan cadar hitam, Sabtu (17/2) sekitar pukul 15.40 WIB. Aksi para pria bertopeng itu melukai dua warga setempat.

    Hingga kini belum diketahui secara pasti motif yang dilakukan para pelaku. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk dua korban Hendra Varesa (19) dan Ari Subianto.

    ”Korban Ari sudah pulang malam harinya setelah dirawat, untuk Hendra ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Tetapi sudah sadarkan diri dan kita sudah memeriksa keduanya,” imbuh Rinto.

    Pihaknya tidak ingin berspekulasi dan menduga adanya penganiayaan ini menyangkut perselisih pahaman yang melibatkan banyak massa. Ia lebih mencurigai bahwa motif yang dilakukan para pelaku ini adalah dendam pribadi.

    ”Kami menduga ini adalah dendam pribadi, karena tanpa pikir panjang pelaku langsung menyabetkan pedang. Ada kemungkinan aksi ini sudah dipersiapkan matang-matang, dengan dikuatkan pelaku membawa pedang berukurang 50 cm,” tandasnya.

    Kasubag Humas AKP Esti Wardiani meminta kepada warga agar tidak khawatir pascakasus ini. Petugas kepolisian saat ini sudah dikerahkan untuk mengamankan sekitar lokasi.

    ”Serahkan semuanya kepada kepolisian. Jangan sampai ada tindakan-tindakan anarkis lain yang justru akan mengganggu penyelidikan. Kami harap masyarakat tetap tenang dan waspada,” ucapnya. (wid)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top