• Berita Terkini

    Senin, 19 Februari 2018

    Misteri Pembunuhan di Blora Temui Titik Terang

    FOTO-FOTO: SUBEKAN/RADAR KUDUS
    BLORA – Tidak butuh waktu yang lama untuk meringkus pelaku dugaan pembunuhan terhadap Ida Lestyaningrum, 27, warga Desa Berahan Wetan, Kecamatan Wedung, Demak. Kemarin Edi Sondong, 24, warga Dukuh Karangpace, Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung Blora, diringkus oleh aparat Polres Blora.

    Penangkapan ini berawal dari Ida Lestyaningrum ditemukan tergeletak di pinggir jalan Blora-Randublatung Jumat (16/2/2018) lalu. Jasad korban yang memakai baju pink, rok warna merah, anting, dan kalung ini berada di hutan mahoni petak 119 RPH Jatisumo, PKPH Kedungjambu, KPH Randublatung Blora.

    Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kasatreskrim Polres Blora AKP Dwi Heri Utomo mengungkapkan, pelaku diamankan sekitar pukul 14.30. Penangkapannya di rumah pelaku. “Bagaimana motifnya dan kronologisnya masih kami dalami. Besok (hari ini, Red) kami adakan jumpa pers dengan kapolres,” terangnya.

    Kepergian Ida Lestyaningrum untuk selamanya membuat keluarga syok. Korban adalah putri ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Kibtiyah dan Ngatmono. Terakhir kali korban keluar rumah Kamis (15/2) sekitar pukul 13.00. Namun, hingga sore dan malam tidak pulang-pulang.

    Kamsari, kadus Ketapang, Desa Berahan Wetan, Kecamatan Wedung, Demak mengungkapkan, korban baru dua bulan bekerja di Semarang. Korban sehari-hari bekerja di toko pakaian di Semarang. Saat bekerja korban dikenalkan dengan Edy oleh Mbak Tun, temannya korban.

    Begitu kenal, Edy menemui korban. Mereka janjian di rumah Demak. “Korban pamit dengan juragan di Semarang dengan alasan ada acara keluarga. Selanjutnya ketemu pelaku di rumah adik sepupu korban (Indah). Setelah itu, keluar bersama Edy menggunakan motor.  Sampai sore tidak pulang. Jumat ada kabar seperti itu,” ucapnya saat dihubungi.

    Selama ini keluarga korban tidak tahu alamat pasti Edy. Tahunya hanya dari Blora. Untuk penyebab kematian, keluarga belum mengetahuinya secara pasti. “Kami telah dari Polres Blora. Dari polres bilang tunggu aja nanti hasil outopsi. Ini kami juga ingin minta kabar perkembangannya bagaimana dna hasil otopsinya,” imbuhnya.
    Dia menambahkan, perhiasan dan lainnya masih utuh. Namun, handphone almarhum hilang. Saat ini belum ada kabarnya.

    Sementara itu, Bisri Purwanto, kade Berhan Wetan, Kecamatan Wedung, Demak, mengaku untuk kepastian kronologisnya tidak tahu secara pasti. Namun, korban memang warganya. “Kemarin sempat ramai. Tapi bagaimana kejadiannya saya kurang tahu,” ucapnya. (sub/ris)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top