• Berita Terkini

    Jumat, 23 Februari 2018

    Longsor Timpa Petani Brebes, 5 Tewas, 15 Hilang

    JAKARTA - Bencana tanah longsor terjadi Brebes, Jawa Tengah kemarin (22/2/2018). Longsor terjadi tanpa didahului turun hujan di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem pada pukul 08.00 WIB. Hasil Evakuasi hingga pukul 14.30, dilaporkan 5 korban meninggal dunia, 15 orang hilang, serta 14 orang selamat dalam kondisi luka-luka.



    Longsor terjadi di hutan produksi milik perhutani Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Salem petak 26 RPH Babakan. Luncuran material tanah menimbun para petani yang sedang bekerja di sawahnya. Longsor dari perbukitan turun menuruni lereng mengikuti kontur tanah dan gravitasi sehingga menerjang sawah di bawahnya.


    Hujan dengan intensitas deras memang melanda wilayah Kecamatan Salem dalam beberapa hari terakhir. Hujan menimbulkan titik-titik mataair baru yang berada di wilayah hutan Perhutani Gunung Lio. “Kondisi ini menyebabkan beban airtanah bertambah dan menyebabkan longsor,” kata Sutopo Puwo Nugroho, Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin.


    Sutopo menjelaskan, Lereng di sekitar desa Pasir Panjang Kecamatan Salem merupakan daerah zona rawan longsor dengan kategori sedang dan tinggi. 


    Mahkota longsor diperkirakan berada di perbukitan di hutan produksi Perhutani BKPB Salem Petak 26 PlRPH Babakan. ”Saat longsor cuaca tidak hujan. Lahan pertanian sawah berada di bagian bawah agak jauh dari perbukitan mahkota longsor,” kata Sutopo.


    Longsor dilaporkan menutup akses jalan provinsi antara Kecamatan Salem menuju Kecamatan Banjargarjo Kabupaten Brebes sehingga tidak dapat dilalui. BPBD setempat telah menyiapkan beberpa posko darurat untuk penanganan korban. 


    Sutopo menuturkan, BPBD Kabupaten Brebes sedang mengajukan penetapan status tanggap darurat bencana longsor kepada Bupati Brebes. Rencana masa tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari, terhitung dari Kamis (22/2) hingga Rabu (7/3). ”Status tanggap darurat ini diperlukan untuk kemudahan akses penanganan darurat longsor,” katanya.


    Sutopo menambahkan, hingga saat ini pendataan korban dan kerugian masih terus dilakukan. Saat masa darurat data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar. Masyarakat dihimbau untuk tidak mendekati lokasi longsor karena berbahaya adanya longsor susulan. ”Apalagi jika terjadi hujan, material longsor yang labil akan mudah terjadi longsor susulan,” katanya.


    Evakuasi dilakukan oleh gabungan aparat dari TNI, Polri, BPBD, Kecamatan Salem, PMI, SAR, relawan setempat dan masyarakat membantu evakuasi. Hambatan yang dihadapi diantaranya material longsor masih terus bergerak sehingga membahayakan petugas. ”Material longsor cukup tebal dan luas. Masyarakat dilarang berada di lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan,”pungkas Sutopo.(tau)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top