• Berita Terkini

    Rabu, 14 Februari 2018

    Largo Super Puring Bakal Diduplikasi di Seluruh Indonesia

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Tanam padi gogo dengan sistem larikan gogo (Largo) Super yang diujicoba di Desa Banjareja, Kecamatan Puring, bakal diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Hasil panen dari sistem ini produktivitasnya meningkat tajam.

    Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangban) Kementerian Pertanian RI, Muhammad Syakir, menjelaskan melalui pendekatan Largo super produksi padi gogo dapat mencapai 7,9 ton per hektar atau meningkat hampir 3 ton dibandingkan rata-rata di petani yang hasilnya sekitar 4 ton per hektar.

    "Hasil pengkajian teknologi Largo Super di lahan kering dataran rendah di Kabupaten Kebumen seluas 100 hektar menunjukkan adanya peningkatan produktivitas padi gogo yang nyata," kata Muhammad Syakir, pada acara panen padi, temu lapang dan launching teknologi Largo Super di Desa Banjareja, Kecamayan Puring, Senin (13/2/2018).

    Ia menjelaskan beberapa komponen pada Largo Super diantaranya, menggunakan benih bermutu varietas unggul padi gogo dengan potensi hasil tinggi seperti Inbrida Padi Gogo (Inpago) 8, Inpago 9 dan Inpago 10. Kemudian, pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk organik ditambah biodekomposer agrodeko yang dapat mempercepat proses pengomposan biomasa tanaman secara insitu dengan menurunkan C/N dari 40-60 menjadi 15-20 dalam waktu lebih kurang 14 hari.

    Selanjutnya penggunaan pupuk hayati agrice plus yang diaplikasikan pada benih padi, penggunaan pupuk anorganik yang berimbang berdasarkan perangkat uji tanah untuk lahan kering. Untuk penguat tanaman menggunakan biosilika.Pengendalian organisme pengganggu tanaman menggunakan pestisida nabati bioprotektor. Full mekanisasi sejak pengolahan tanah tabur benih penyiangan gulma dan panen.

    Ia menambahkan, teknologi Largo Super untuk ditetapkan secara lebih luas lagi di sentra-sentra lahan kering lainnya di Indonesia. Dari Desa Banjareja  Kecamatan Puring teknologi Largo Super akan dikembangkan lahan kering seluruh Indonesia.

    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen Pudji Rahayu, menyampaikan panen sistem tanam padi gogo sudah menggunakan sitem Largo Super sangat bermanfaat bagi petani. "Memberikan hasil lebih, sekaligus merangsang petani untuk mengenal dan memanfaatkan teknologi. Sehingga  hasil pertaniannya dapat maksimal. Dengan demikian, kesejahteraan petani meningkat," ujar Pudji Rahayu.

    Pudji berharap, para petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kualitas petani serta teknologinya. Termasuk pengembangan benih unggul. "Penerapan sistem pertanian yang didasarkan pada Iptek. Termasuk juga pengunaan mesin-mesin pertanian. Karenanya, alat mesin pertanian (alsintan) menjadi penting," tegasnya.

    Pada acara tersebut juga dilakukan demo tanam menggunakan alat tanam benih langsung (Atabela) yang dikembangkan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Selain itu, diserahkan bantuan paket teknologi Largo Super kepada 6 kelompok tani di Desa Banjarejo dan Sidoarjo Kecamatan Puring.

    Largo Super merupakan inovasi Balitbang Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat dengan mengoptimalkan potensi lahan kering yang sangat besar.

    Kabupaten Kebumen menjadi proyek percontohan budidaya tanaman padi gogo Varietas Inbrida Padi Gogo (Inpago) 8, 9, 10, dan 11 dengan luasan areal 100 hektar. Yang tersebar di Desa Sidoharjo, Banjareja, Puliharjo, dan Desa Kaleng Kecamatan Puring. Hasil panen yang signifikan, membuat Kebumen bakal menjadi tempat belajar Largo Super bagi daerah lain di Indonesia.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top