• Berita Terkini

    Senin, 19 Februari 2018

    Kawanan Pria Bercadar Hitam Serang Warga Nambangan, Magelang

    foto : wiwid arif/magelang ekspres
    MAGELANG - Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Magelang Tengah diserang kawanan pria menggunakan cadar hitam, Sabtu (17/2/2018) sekitar pukul 15.40 WIB. Aksi para pria bertopeng itu melukai dua warga setempat.

    Menurut keterangan Polres Magelang Kota, kawanan pria berpakaian hitam dan bercadar itu berjumlah 20 orang menggunakan 10 sepeda motor. Mereka saling berboncengan dan berhenti di jalan raya Kampung Nambangan.

    Hingga kini belum diketahui secara pasti motif yang dilakukan para pelaku. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk dua korban yang saat ini dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang.

    Peristiwa penyerangan itu bermula ketika dua orang dari kawanan pria berbaju hitam itu mendatangi salah satu korban Hendra Varesa (19). Hendra kala itu tengah mengendarai sepeda motor milik rekannya Ari Subianto (34) di Lapangan Kampung  Nambangan untuk membelikan rokok.

    Ketika berjalan sekitar 50 meter dari lokasi awal, Hendra langsung dicegat puluhan pria yang mengenakan cadar hitam.

    ”Korban sempat ditanyai, mana Jarot, dan korban bilang tidak tahu. Hendra kemudian langsung dipukuli dan dibacok menggunakan senjat tajam mengenai bagian kepalanya hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara sepeda motor yang tadi dipinjam juga tidak luput dari aksi kekerasan yang dilakukan sekitar 20 orang itu,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan melalui Kasat Reskrim AKP Rinto Sutopo.

    Ari yang melihat rekannya dikeroyok dan sepeda motor dirusaki langsung mendekati lokasi. Namun, bukannya berhasil mencegah aksi pengeroyokan itu, Ari justru terkena bogem mentah.

    ”Ari bahkan diteriaki dan diacungkan pedang terhadapnya. Seketika itu dia lari tapi terkejar oleh kawanan pria ini. Saat pedang coba ditebaskan ke tubuhnya, Ari berhasil mengangkisnya dengan helm, tapi ketika yang kedua, ia terkena di bagian kepalanya,” imbuhnya.

    Ari yang masih mengalami pendarahan hebat di bagian kepalanya mencoba lari dan masuk perkampunya. Beruntung proses pengejaran yang dilakukan kawanan pria misterius terhadap Ari gagal. Akhirnya Ari pun melaporkan kepada polisi.

    Kedua korban mengalami luka pukul dan luka akibat sabetan senjata tajam. Bahkan, korban Ari mengalami luka di kepala akibat sabetan sajam dan harus dijahit 10 jahitan.

    Sementara korban Hendra mengalami luka pukulan dan sabetan parang dengan luka sobek di pipi sebelah kanan serta kepala sebelah kanan.

    ”Untuk sementara kami amankan barang bukti berupa sepeda motor milik korban Ari yang rusak sebagian. Untuk sajam tidak ditemukan di lokasi kejadian. Kami menduga sajam masih dibawa oleh pelaku,” tandasnya.

    Rinto menuturkan sejauh ini pihaknya telah meminta keterangan dari tiga saksi, termasuk dua orang korban yang masih terbaring di rumah sakit. Ia mengaku hanya bisa membidik lima saksi nantinya, lantaran minimnya warga yang melihat perisitwa itu di tempat kejadian perkara, meski aksi penyerangan dilakukan siang bolong.

    ”Jumlah saksi sangat minim, tapi kita tidak putus asa, karena sudah kami periksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi maupun akses menuju kawasan itu,” ungkapnya.

    Pihaknya tidak ingin berspekulasi dan menduga adanya penganiayaan ini menyangkut perselisihpahaman yang melibatkan banyak massa. Ia lebih mencurigai bahwa motif yang dilakukan para pelaku ini adalah dendam pribadi.

    ”Kami menduga ini adalah dendam pribadi, karena tanpa pikir panjang pelaku langsung menyabetkan pedang. Ada kemungkinan aksi ini sudah dipersiapkan matang-matang, dengan dikuatkan pelaku membawa pedang berukurang 50 cm,” tandasnya.

    Kasubag Humas AKP Esti Wardiani meminta kepada warga agar tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Petugas kepolisian saat ini sudah dikerahkan untuk mengamankan sekitar lokasi.

    ”Serahkan semuanya kepada kepolisian. Jangan sampai ada tindakan-tindakan anarkis lain yang justru akan mengganggu penyelidikan. Kami harap tetap tenang dan waspada,” ucapnya. (wid)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top