• Berita Terkini

    Sabtu, 03 Februari 2018

    Guru di Banjarnegara Tega Cabulis Siswanya Sendiri

    ILUSTRASITERSANGKA
    BANJARNEGARA - Seorang siswa kelas IV SD di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diduga dicabuli oleh wali kelasnya sendiri. Perbuatan keji ini dilakukan oleh oknum guru yang berstatus sebagai PNS.

    Lebih miris lagi, perbuatan tersebut dilakukan di lingkungan sekolah. Kini pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka dan mendekam di sel tahanan Mapolres Banjarnegara. Selain itu, Polisi juga menangkap pelaku pencabulan terhadap korban yang baru berusia empat tahun delapan bulan di wilayah Kecamatan Susukan.

    Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei menjelaskan peristiwa ini terungkap ketika korban menceritakan apa yang dialaminya pada 9 Januari 2018 lalu kepada ibunya.

    Dikatakan, pelaku yang berinisial NH (56) tahun ini tidak memberikan iming-iming apapun kepada korban. Baru setelah dicabuli, korban yang bersekolah di salah satu SD Negeri di Kecamatan Mandiraja ini diberi uang sebesar Rp 20 ribu. Nona menjelaskan perbuatan dilakukan satu kali di ruang UKS. Sedangkan dari hasil pengembangan, untuk sementara belum ada korban lainnya. Dia menjelaskan, tersangka merupakan wali kelas korban.

    Atas perbuatannya ini, tersangka diancam dengan Pasal 82 UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Namun karena yang bersangkutan merupakan pendidik, ancaman hukuman ditambah sepertiganya.

    Sedangkan pelaku lainnya yang dibekuk yakni Sm (44). Pelaku dibekuk lantaran diduga mencabuli anak yang baru berusia empat tahun delapan bulan. Korban sering bermain ke rumah pelaku karena bermain dengan anak pelaku.

    Korban sudah dicabuli beberapa kali oleh pelaku. Sehingga  mengeluhkan rasa sakit pada organ vital. "Merasakan sakit di bagian vitalnya sejak bulan Oktober (2017). Beberapa kali sudah dilakukan oleh pelaku," paparnya.

    Baik NH maupun Sm, keduanya memiliki istri dan anak.  Bahkan anak NH sudah menjadi sarjana. Kapolres menghimbau kepada orang tua agar lebih waspada dan lebih memperhatikan anaknya. "Orang tua punya tanggung jawab pada anaknya," kata dia.

    Kepada Polisi, NH mengatakan murid yang menjadi korbannya berasal dari keluarga tidak mampu. Sehingga dia berinisiatif membantunya. Bukan hanya pada korban, namun pada anak yang lainnya.  Uang sebesar Rp 20 ribu yang diberikan kepada korban, ditujukan untuk membeli buku pelajaran. Satu buku harganya Rp 10 ribu.
    (drn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top