• Berita Terkini

    Selasa, 27 Februari 2018

    Ganjar Pranowo Kunjungi Tokoh Samin Kudus

    AGUS SULISTIYANTO/RADAR KUDUS
    KUDUS – Kunjungan Calon Gubernur (Cagub) Ganjar Pranowo di kediaman tokoh Samin Wargono di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, mendadak tegang kemarin (26/2/2018). Ketegangan itu terjadi saat Gunarti, salah satu tokoh Samin yang menolak pendirian pabrik semen di Pati datang.

    Gunarti mengakui, kedatangannya terlambat. Karena tidak tahu Ganjar akan datang ke kediaman Wargono. Kedatangannya untuk menyampaikan uneg-uneg yang masih mengganjal.
    Dia ingin menyampaikan uneg-uneg itu ke istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti. Dia berharap, Siti Atiqoh Supriyanti bisa mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan Ganjar. Terutama, terkait pembangunan pabrik semen.

    Cerita yang disampaikan, yakni pernah bermimpi bertemu dengan ibu dari Ganjar. Intinya ibunda Ganjar menyampaikan kepada Gunarti untuk memberitahukan kepada Ganjar agar hati-hati dalam mengambil kebijakan yang berakibat fatal kepada dirinya.

    Dalam mimpi itu diminta menyampaikan ke Ganjar, kon sumeler, duit iso digawe,gunung ora iso digawe (diminta berserah diri, uang bisa dibuat, gunung tidak bisa dibuat, Red). ”Itu pernah saya sampai ke Pak Ganjar, tapi kalau ke istrinya belum. Jadi saya ke sini tergesa-gesa karena ada istri Pak Ganjar,” jelasnya.

    Dia mengakui, kedatangannya membuat suasana berbeda. Karena Ganjar datang ingin berbincang santai. Namun, dia tetap menyampaikan uneg-uneg terkait pabrik semen kepada istri Ganjar.

    Wargono mengaku, mendapatkan kabar Ganjar akan datang mendadak. Namun, dia tetap menyambut baik. Dia berpesan agar Jawa Tengah tetap menjadi lumbung pangan. Salah satunya dengan tidak membangun pabrik semen agar kelestarian alam dan air tetap terjaga.

    Ganjar Pranowo mengatakan, kedatangannya karena janji. Yakni, akan datang ke kediaman Wargono lagi. ”Aku pernah janji mrene, nembe niki isone mbah (Saya pernah punya janji ke sini, baru ini bisa terlaksana),” katanya saat berbincang dengan Wargono.

    Dia juga mendapat pesan bahwa Jawa Tengah harus dijadikan pusat lumbung tangan. Sehingga semua kebutuhan pertanian harus diperhatikan, termasuk sumber air yang harus dijaga.

    Selama ini Jawa Tengah sudah menjadi lumbung pangan nasional. Dibuktikan hasil produksi di Jawa Tengah selalu surplus dan bisa memenuhi kebutuhan daerah lainnya. ”Jadi kalau lumbung pangan tentu menjadi perhatian kami,” terangnya.

    Terkait pabrik semen, dia menegaskan, sampai saat ini belum beroperasi. Bahkan, dia memutuskan moratorium pendirian pabrik semen lebih dari setahun silam. Ini terlihat sampai saat ini tidak ada pabrik semen yang beroperasi. (lis/ris)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top