• Berita Terkini

    Jumat, 23 Februari 2018

    Butuh 8 Jam bagi Satpol PP Padamkan Kebakaran Kudus Plaza

    fotomUlinnuha/jawaposradarkudus
    KUDUS - Tidak mudah menjinakkan api yang melalap Kudus Plaza atau Matahari Department Store (MDS), Kamis (22/2/2018). Belasan armada pemadam hingga water canon dikerahkan. Namun, kepulan asap hitam pekat tetap membumbung. Api baru bisa dipadamkan sekitar 8,5 jam petugas bekerja atau sekitar pukul 14.00.

    Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 05.30. Api diduga berasal dari lantai dua bagian utara atau tempat pakaian. Karena mudah terbakar, api cepat merambat hingga membakar seluruh lantai di Kudus Plaza.

    Untuk memadamkan api petugas berusaha masuk ke lantai dua melalui eskalator dan membobol rolling door. Namun, api cepat merambat dan menimbulkan asap hitam pekat. Hal itu menyulitkan upaya petugas memadamkan api.

    Di dalam gedung jarak pandang kurang dari satu meter. Lampu center yang dibawa petugas tidak dapat menembus kepulan asap tersebut. Untuk menjinakkan petugas hanya bisa dari luar.

    ”Kami kesulitan memadamkan api dari dalam. Suhu begitu panas. Sehingga membahayakan petugas. Jadi api kami padamkan dari luar gedung,” ungkap Kabid Damkar Linmas Satpol PP Kudus Didik Hartoko.

    Pemadaman dari luar dengan memecahkan kaca. Ternyata, kaca terdiri dua lapis. Lapis pertama berupa kaca dan lapis kedua triplek sekitar lima sentimeter. Agar bisa memadamkan, truk hidrolis didatangkan untuk merusak lapisan kaca dan triplek. Berkat bantuan alat itu, api mulai dipadamkan. Belasan truk pemadam memadamkan titik api di dalam gedung.

    Api sempat terlihat padam. Namun, sekitar pukul 09.00 api membesar. Kali lin merembet ke bagian lain dan lantai lain. Petugas pun berjibaku memadamkan api.
    Untuk memadamkan api pihaknya mengambil air dari Sungai Gelis, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus. ”Agar cepat langsung memperoleh air,” terangnya.
    Api baru bisa dikendalikan pukul 12.00. Namun, api masih menyala meski begitu titik – titik api sudah bisa diketahui. Titik itu untuk memudahkan upaya petugas untuk pemadaman.

    Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bejo mengatakan, memadamkan api melalui bagian belakang dengan membobol tembok lantai II. ”Kami sempat masuk ke dalam gedung. Tapi hanya sebentar karena asapnya tebal sekali. Jadi memadamkan dari luar,” ujarnya.

    Karywan Kudus Plaza atau Matahari Department Store (MDS) hanya bisa pasrah melihat tempat kerja terbakar. Seperti, Aklif Himamah, 22. Dia hanya bisa melihat dari lantai II tempat parkir Hypermart Kudus.

    Dia sedih mengetahui tempat bekerjanya hangus. ”Nanti kerjanya bagaimana. Saya sampai di sini (Kudus Plaza, red) sekitar pukul 07.00. Sebelum berangkat sudah tahu kalau Matahari kebakaran. Saya tahu dari teman yang membagikan informasi di grup WhatsApp,” katanya.

    Supervisor Stan Batik Lantai II Matahari Plaza Kudus Kusrini, 40, mengaku, baru mengetahui ada kebakaran sekitar pukul 07.00. Di stannya terdapat sekitar 1.000 pakaian. ”Kerugian saya banyak. Harganya beragam mulai Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu,” terangnya.

    Store Manager Matahari Plaza Kudus Djarot Trinobo mengatakan, belum bisa menyampaikan jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut. ”Kami menunggu investigasi dari kepolisian. Kemudian, baru menghitung jumlah kerugiannya. Kami juga ikut asuransi,” terangnya.

    Di lantai II Kudus Plaza untuk menjual pakaian. Lalu, di lantai III sebagai bioskop dan food court. Semuanya terbakar.

    Sedangkan, jumlah karyawan di MDS sekitar 300 pekerja. Saat kejadian, seluruh pekerja belum masuk. Sehingga tak ada korban jiwa.

    Selain MDS, kebakaran itu mengakibatkan pelayanan di SPBU Ploso yang berdekatan tutup pelayanan sementara. Mandor SPBU Hartono mengatakan, pelanyaan untuk pembelian BBM ditutup sejak pukul 10.30. Hal itu untuk mengantisipasi hal - hal tidak diinginkan.

    Kejadian ini juga membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus mengevakuasi. Ada 10 pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dipindahkan sementara.

    Kepala IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dr. Rosich Attaqi, Sp.B melalui Wakil Kepala IGD dr. Nur Hidayat mengungkapkan, terpaksa mengevakuasi semua pasien IGD. Karena khawatir api merembet ke gedung rumah sakit.

    ”Kobaran api semakin besar. Kami khawatir keselamatan pasien. Akhirnya sekitar pukul 10.46 kami evakuasi 10 pasien di IGD ke ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS),” paparnya.

    Sekitar pukul 12.00 tiga pasien dikembalikan ke ruang IGD. Sedangkan tujuh pasien lainnya ditempatkan di ruang rawat inap. ”Tiga pasien tersebut adalah pasien baru. Jadi masih butuh perawatan intensif di ruang IGD,” ujarnya.

    Menurutnya, sampai siang ada dua korban kebakaran yang masuk ke RSUD. Yakni, Saka dan M. Khanip. Mereka adalah karyawan Kudus Plaza.

    ”Kanip mengalami robek di pergelangan tangan kanannya karena kena pecahan kaca. Penanganan dilakukan di ruang bedah dengan dijahit di bagian yang luka. Sedangkan Saka mengalami luka yang cukup serius. Ia mengalami luka bakar karena terkena karbon,” paparnya.

    Saat ini Kanip diizinkan menjalani pengobatan rawat jalan. Namun, Saka masih dirawat intensif di RSUD. Semula ditangani di ruang IGD. Kemarin sudah dipindah ke ruang rawat inap, ruang B1.

    Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, dua korban tersebut nekat masuk ke lantai 2 gedung Kudus Plaza. Menurut Devita, 24, karyawan Kudus Plaza, mereka masuk untuk menyelamatkan barang dan dokumen penting.

    Dalam kejadian kemarin, sempat berhembus kabar semua pasien dievakuasi. Termasuk, alat-alat kesehatannya. Ruang ICU dan IGD dilakukan pengosongan. Selain itu, kaca ruang Hemodialisa dikabarkan pecah.

    Menanggapi hal tersebut, Humas RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Rosa Oktaviani menapik. Dia menyebut kondisi rumah sakit aman. ”Kami hanya melakukan evakuasi sementara untuk pasien IGD,” jelasnya.(ruq/ (daf/ris)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top