• Berita Terkini

    Selasa, 06 Februari 2018

    Buka Baju, Siswa MTs di Purbalingga Ajak Guru Berkelahi

    PURBALINGGA - Bak jagoan silat, seorang pelajar MTs Ma'arif NU 10 Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah,  membuka seragam sekolah dan menantang gurunya berkelahi. Video yang merekam aksinya pun ramai dibagikan melalui media sosial maupun aplikasi perpesanan.

    Waka Kesiswaan MTs Ma'arif NU 10 Krenceng, Tarwan, membenarkan pelaku dalam video yang viral itu adalah muridnya. Tegar (14), siswa kelas VIII C yang merupakan  warga Desa Lamuk, Kecamatan Kejobong.

    Di video, Tegar menantang gurunya sembari memaki dan memamerkan otot tubuhnya. Meski saat itu sang guru tidak meladeni, namun Tegar mengancam akan menghadang sepulang sekolah. "Saat itu Tegar dan empat temannya sedang mendapat pembinaan oleh guru BK karena membolos sekolah. Kemudian ada seorang guru yang lewat, karena melihat atau gimana, tegar langsung menantang," katanya.

    Aksi Tegar bermula saat sekitar akhir Bulan Januari dia dan teman-temannya kedapatan nongkrong di warung saat jam sekolah berlangsung. Oleh warga yang melihat, mereka dilaporkan ke pihak sekolah.

    Pihak sekolah menindak lanjuti laporan dengan mengajak para siswa kembali ke sekolah. Sepeda motor yang dipakai membolos diangkut guru menggunakan mobil. Sedangkan siswa diminta untuk jalan kaki ke sekolah sebagai hukuman. "Sesampainya di sekolah mereka di berikan pembinaan. Vidio yang beredar saat dilakukan pembinaan, sekitar seminggu yang lalu," tuturnya, kemarin (5/2/2018).

    Tiga siswa mengakui perbuatannya dan bisa menerima pembinaan yang di berikan. Sayangnya, Tegar justru pasang badan, bahkan menantang guru yang hanya sekedar lewat dan sekilas melihat pembinaan.  "Hari itu juga, pihak sekolah membuat surat pindah untuk dua siswa. Itu permintaan dari siswa, Tegar dan satu temannya. Kami juga sudah lakukan koordinasi orang tuanya," katanya.

    Berdasarkan kabar yang beredar, Tegar menghadang sang guru usai sekolah. Pertikaian pun tak terelakan dan terjadi di Lapangan Desa Lamuk. Dikabarkan peristiwa itu pun dilaporkan pihak kepolisian.  "Saya tidak bisa komentar kalau yang diluar sekolah, karena yang viral vidione hanya saat disekolah," katanya.

    Dia menambahkan, peristiwa itu diselesaikan pada hari itu juga. Sekolah tidak melaporkan kejadian pada pihak kepolisian. "Kalau pihak sekolah tidak ada laporan ke polisi, entah kalau itu personal dari guru yang bersangkutan," ujarnya.

    Tarwan mengatakan, Tegar kerap melanggar tata tertib sekolah. Disamping itu, dia juga tidak menonjol di bidang akademik. "Pelanggaran tata tertib bukan kali ini saja, misal kalau diajak sholat jamaah Dzuhur juga tidak langsung mengiyakan, dari absensi juga sering bolos," ujarnya.

    Di tempat lain, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga sekaligus Metua LP Maarif NU Purbalingga, KH Ahmad Muhdzir menyayangkan pertikaian tersebut. Apalagi, peristiwa murid menantang guru sampai viral di media sosial.  "Sudah diklarifikasi bahwa anak itu tidak menantang kepala sekolah. Kami juga sudah turun untuk pembinaan kepada kepala madrasah dan guru," katanya.

    Dikatakan, Pihaknya sudah melakukan mediasi antara orangtua siswa dan pihak sekolah. Dari mediasi tersebut disepkatai permaslahan diselesaikan secara kekeluargaan.  Muhdzir menambahkan,  karena permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan, laporan kepada pihak kepolisian akan dicabut. "Karena masalah sudah selesai, laporan akan dicabut," ujarnya.

    Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kejobong, AKP Yanis Sri Purbono membenarkan pihaknya tengah menangani  masalah pertikaian tersebut. Polsek Kejobong masih melakukan penyidikan terhadap kasus perkelahian antara siswa dan guru. "Kalau ada rencana pencabutan laporan ya dipersilakan. Untuk keterangan lebih lengkap, besok (hari ini) di kantor," katanya. (gal)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top