 |
| Polreskebumenfor ekspres |
Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar melalui Kasubag Humas AKP Masngudin membenarkan peristiwa itu. Kejadian berawal saat korban bersama rombongan Kelompok Bermain (KB) At Toibah, tengah berekreasi dengan berenang di obwis Benteng Van Der Wijck.
Anak-anak itu lantas berenang di kolam renang khsusus anak-anak yang memiliki kedalaman 60 cm. Kemudian, korban mentas dari kolam dan hendak menemui ibu kandungnya, Tri Mulyati (37).
Tiba-tiba, korban malah tenggelam di kolam dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter. Melihat kejadian itu, sejumlah pengunjung lain berusaha menolong korban dan mengangkatnya dari kolam. Sayangnya, korban yang sempat dibawa ke RS Palang Biru Gombong, tersebut nyawanya tidak tertolong.
"Korban sempat mendapat pertolongan tim medis. Namun pada pukul 12.12 WIB, korban dinyatakan meninggal," kata AKP Masngudin yang didampingi Kapolsek Gombong, AKP Hendrie Suryo Liquisasono, Minggu.
Sebenarnya, lanjut Kapolsek, kegiatan rekreasi dengan berenang sudah sesuai aturan. Yakni anak-anak berenang di kolam renang khusus anak-anak yang memiliki kedalaman 50-57 cm. Anak-anak itupun dalam pengawasan guru, orang tua dan pihak pengelola yang mendampingi.
"Namun ketika selesai dan korban menemui ibunya, ibu kandung korban malah sibuk mencari handphonenya yang tertinggal di di kamar ganti pakaian yang ada di lokasi. Saat itu juga, korban kembali ke kolam namun malah masuk ke kolam yang memiliki kedalaman 1,5 meter," ujar AKP Hendrie.
Hendrie yang menyesalkan kejadian tersebut berharap tak ada kejadian serupa di masa mendatang. Diapun menghimbau para orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya.
"Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita orang tua, apabila mengajak anak anak rekreasi, bukan hanya di kolam renang, namun di tempat wisata manapun, harus benar benar mengawasinya," kata AKP Hendrie Suryo.(cah)
