• Berita Terkini

    Senin, 08 Januari 2018

    Prihatin, Paguyuban Sopir Kebumen Urug Jalan Berlubang

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Merasa prihatin dengan kondisi jalan nasional yang banyak berlubang, paguyuban sopir angkot Gombong-Kebumen melaksanakan swadaya uruk jalan. Kegiatan dilaksanakan untuk mengurangi efek kecelakaan akibat banyaknya lubang jalan, Minggu (7/1/2018).

    Pengurukan jalan dilaksanakan menggunakan pasir dan batu (sirtu). Swadaya sendiri dilaksanakan tanpa adanya paksaan alias suka rela dari para sopir. Kendati tak ada paksaan, namun anggota crew paguyuban sopir angkot Gombong-Kebumen dibawah koordinator Pawit suwitnyo (Jeger) semuanya turut berpartisi dan menyumbang dana. Dari hasil pengumpulan dana itulah digunakan untuk membeli sirtu.

    Salah satu sopir angkutan Istiarto (39) warga Jalan Tentara Pelajar RT 3 RW 5 Desa Wonokrio Kecamatan Gombong menyampaikan, jalan nasional memang bukan menjadi tanggungjawab Pemkab Kebumen. Untuk itu perbaikan jalan tidak dapat dilaksanakan oleh Pemkab. Kendati demikian jika menunggu adanya perbaikan dari pemerintah pusat mungkin harus menunggu lama. Padahal kondisi jalan sendiri sudah mendesak untuk segera diperbaiki. “Saat ini kami melaksanakan pengurukan setidaknya untuk mengurangi efek bahaya lubang jalan,” paparnya.

    Dengan adanya swadaya para sopir,  kali ini setidaknya dapat dilaksanakan pengurukan lubang jalan di empat titik, yakni di jalur pangkalan angkutan, tepatnya depan Toko Remaja Gombong. Rencananya pengurukan akan kembali dilaksanakan secara step by step (bertahap). “Rencananya sepanjang masih mampu untuk swadaya kami akan terus melaksanakan pengurukan jalan, yang terpenting ini tidak memberatkan bagi para sopir,” jelasnya.

    Sebagai awak angkot, Istiarto menyadari betapa bahayanya lubang jalan. Terlebih sepanjang jalur utama Gombong Kebumen banyak sekali jalan-jalan yang berlubang. Kondisi tersebut sepertinya tidak berlebihan jika ada yang menyebut dengan istilah jlegongan sewu. Kendati demikian semuanya tidak mungkin dapat diselesaiakan hanya dengan berkata saja. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut diperlukan tindakan  nyata. “Meski mungkin belum dapat dikategorikan sebagai memperbaki, namun dengan menguruk jalan minimal akan mengurangi kerusakan yang lebih parah,” ungkapnya.

    Istiarto juga menyampaikan, dengan adanya kepedulian dari para pengguna jalan diharapkan jalan menjadi lebih terawat dan awet. Pihaknya berharap semakin banyak masyarakat yang lebih peduli dengan kondisi jalan. “Meski urusan jalan memang menjadi tanggungjawab pemerintah, namun tidak ada salahnya jika semua masyarakat peduli. Sebab kita-kita juga yang selalu menggunakan jalan tersebut,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top